Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Anak Terlalu Sering Berkhayal, Haruskah Orang Tua Khawatir?
13 Maret 2019 10:05 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Khayalan anak sering begitu unik. Misalnya saja, ia berkhayal bertemu dengan Captain Marvel, hidup di luar angkasa, atau punya peliharaan seekor harimau. Hingga kadang orang tua jadi khawatir, apakah sikap si kecil normal?
Kebiasaan berkhayal atau daydreaming memang membuat anak terkesan sulit fokus. Seperti saat Anda memintanya membereskan mainan atau mewarnai gambar, ia cenderung tak menyelesaikannya karena teralihkan dengan imajinasinya sendiri.
Menurut buku Your Preschooler Bible karya Dr. Richard Woolfson, normal saja jika anak usia prasekolah suka daydreaming atau berkhayal. Ia suka melakukannya karena di dunia khayalan, semua bisa ia kontrol. Tapi jangan khawatir Moms, si kecil bisa kok membedakan antara imajinasi dan realita.
Justru banyak manfaat psikologis yang bisa didapat si kecil dari berimajinasi. Berkhayal dapat mengasah si kecil belajar membuat keputusan dan meningkatkan rasa percaya diri anak.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin khawatir kebiasaan berkhayal anak membuatnya sulit berkonsentrasi. Tak perlu marah dan kesal saat si kecil sedang daydreaming. Anda hanya perlu melatihnya untuk mempertahankan rentang fokus yang lebih panjang.
Misalnya saat memberinya instruksi, pastikan ia sedang benar-benar memperhatikan dan mendengarkan kalimat Anda. Tak hanya ditandai dengan anggukan, pastikan ia mampu mengulang instruksi Anda dengan sempurna.
Seiring bertambahnya usia, kebiasaan anak untuk berkhayal akan berkurang. Terutama setelah ia masuk sekolah dasar nanti, ia akan sibuk dengan teman-teman baru dan materi yang harus dipelajari. Jadi, Anda tak perlu khawatir, Moms. Biarkan si kecil berproses ya!