Anak Terlanjur Minum Obat Sirop yang Dilarang, Apa yang Harus Dilakukan?

23 Oktober 2022 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Terlanjur Minum Obat Sirop yang Dilarang, Apa yang Harus Dilakukan?. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Terlanjur Minum Obat Sirop yang Dilarang, Apa yang Harus Dilakukan?. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merilis obat-obatan sirop yang diminum oleh anak dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal, karena diduga mengandung bahan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Ya Moms, kedua senyawa ini sudah dipastikan menjadi penyebab gangguan ginjal akut karena ditemukan di sejumlah obat sirop dari anak-anak dengan gangguan ginjal akut.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, wajar bila kita khawatir dan was-was karena banyak dari daftar obat-obatan tersebut yang mungkin pernah dikonsumsi anak. Apalagi, obat sirop tersebut juga sering diresepkan oleh para dokter bila anak mengalami sakit. Beberapa obat-obatan sirop itu pun mudah ditemukan di pasaran, termasuk tersedia di berbagai apotek.
Lantas, bila obat yang masuk daftar tersebut sudah terlanjur diminum anak, apa yang perlu dilakukan orang tua?

Yang Orang Tua Lakukan Bila Anak Terlanjur Minum Obat Sirop yang Dilarang

Yang Orang Tua Lakukan Bila Anak Terlanjur Minum Obat Sirop yang Dilarang. Foto: BearFotos/Shutterstock
Menurut Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), FIHA, MARS, orang tua tidak perlu panik dan fokus pada observasi dalam beberapa hari ke depan bila terlanjur anak obat sirop yang dilarang dulu sementara penggunaannya.
ADVERTISEMENT
"Menurut kami observasi dulu, karena sudah terlanjur diminum kan. Kalau ada sesuatu hal mencurigakan ke arah tidak baik, misalnya anak kok jadi misalnya tidak bisa kencing, banyak tidur karena kesadaran menurun, karena obat kan beredar dalam darah masuk ke otak juga. Mulai kelihatan ngantuk lemas segera bawa ke dokter," jelas dr. Lies dalam konferensi pers seputar kasus gangguan ginjal akut di RSCM beberapa waktu lalu.
Nah Moms, mengingat sekarang penggunaan obat sirop untuk anak sedang dilarang sementara waktu, maka ayah dan ibu sebaiknya melakukan perawatan rumahan bila anak sakit. Termasuk yang tidak boleh dilewatkan adalah memantau rutin volume urine anak, karena menjadi salah satu gejala khas dan banyak dialami oleh anak-anak dengan gangguan ginjal akut.
Ilustrasi Anak Batuk. Foto: Shutterstock
"Banyak minum saja sekaligus menurunkan panas [demam]nya dan gejala yang mungkin dia batuk, pilek, ingusnya juga encer banyak minum saja, dengan harapan juga nanti keluar lewat urine. Jangan panik, langkahnya hati-hati saja. Kalau sudah terlanjur [diminum obatnya], jangan panik observasi saja. Kalau anak enggak apa-apa, berarti oke. Kasih banyak minum. Tapi kalau ada gejala kencingnya berkurang bawa ke dokter," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Namun bila orang tua ragu tentang kondisi anaknya yang terlanjur minum obat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarankan untuk membawanya saja ke dokter. Begitu juga bila anak sedang sakit dan Anda bingung ingin meminumkan obat apa. Nantinya, setelah dokter memberikan diagnosis dan si kecil membutuhkan pengobatan lebih lanjut, maka tentunya pemberian obat tetap diperbolehkan. Karena ini sifatnya sudah atas konsultasi ke dokter ya, Moms.
"Keputusan itu ada di tangan dokter. Jadi kalau misalkan anak sakit, bingung mau minum obat apa, tanya saja ke dokter," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers tentang perkembangan gangguan ginjal akut progresif atipikal, Jumat (21/10) kemarin.