Anak Tidak Mau Sekolah, Bagaimana Cara Menghadapinya?

3 September 2023 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Tidak Mau Sekolah, Bagaimana Cara Menghadapinya? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Tidak Mau Sekolah, Bagaimana Cara Menghadapinya? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Siapa yang anaknya kerap jadi malas sekolah bila akhir pekan atau masa liburnya sudah habis? Beberapa anak cenderung masih ingin bermain dan bersantai, sehingga ia jadi ogah-ogahan untuk kembali belajar di sekolah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Harvard, penolakan ke sekolah bisa muncul ketika anak dan remaja merasa begitu banyak tekanan emosional saat harus belajar di sekolah. Apa yang dimaksud dengan penolakan sekolah?
Penolakan sekolah berarti peralihan dari rutinitas liburan yang lebih santai, lalu kemudian si kecil harus menghadapi bangun pagi, berjam-jam belajar di kelas, dan tekanan untuk mengerjakan PR. Hal ini yang membuat beberapa anak akan sedikit cemas atau rewel menolak untuk sekolah, terutama di awal tahun ajaran baru.
Penolakan sekolah dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, merasa sulit untuk tiba di sekolah tepat waktu, pulang sebelum hari sekolah berakhir, atau justru tidak bersekolah sama sekali. Beberapa gejala seperti sakit kepala, kelelahan, sakit perut, dan gejala kecemasan fisik lainnya dapat membuat anak jadi enggan untuk pergi ke sekolah di pagi hari.
Ilustrasi anak berangkat sekolah. Foto: Shutter Stock
Lantas, apa yang orang tua harus lakukan untuk menghadapinya?
ADVERTISEMENT

1. Datang ke Sekolah Lebih Cepat

Alasan pertama anak enggan sekolah di hari-hari awal usai liburan ialah keengganan untuk mengerjakan tugas sekolah. Atau bisa juga ia mengalami pengalaman tidak menyenangkan.
Perhatikan tanda-tanda kemungkinan ia merasa kesulitan saat di sekolah. Jika rasa enggan atau cemasnya berlangsung lebih dari dua hari, coba ajak si kecil berbicara untuk mencari tahu penyebabnya.

2. Bantu Mengidentifikasi Masalah

Anda bisa mulai bertanya dengan lembut, “Kenapa kamu kok tidak mau sekolah?", "Ada yang membuatmu sulit di sekolah? Atau kamu mendapat intimidasi dari teman-temanmu?"
Dari jawaban anak-anak, Anda bisa mengidentifikasi apa yang dialaminya sehingga enggan untuk belajar di sekolah.

3. Komunikasikan dengan Pihak Sekolah

Sekolah anak menjadi mitra utama untuk memitigasi anak saat mogok sekolah. Anda bisa mulai bertanya tentang keseharian anak di sekolah kepada wali kelas atau guru bimbingan konseling.
ADVERTISEMENT

4. Jelaskan Hal-hal yang Tidak Perlu Dikhawatirkan

Anda pun juga perlu mengatakan kepada si kecil agar menghadapi ketakutannya saat harus sekolah. Misalnya, bila ia sakit perut, sakit kepala, atau kelelahan ringan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Anak masih bisa belajar seperti biasa, namun jangan terlalu lelah beraktivitas.
Namun, bila anak mengalami demam tinggi atau muntah, maka ia bisa beristirahat di rumah.

5. Batasi Aktivitas di Rumah Saat Hari Sekolah

Dan cara lain yang bisa dicoba adalah membuat anak tidak 'tergoda' untuk tinggal di rumah. Misalnya, tidak beri akses gadget atau tidak boleh bersantai di tempat tidur, kecuali benar-benar sakit. Jangan lupa mintakan kepada anak untuk bertanya kepada teman-teman sekelasnya terkait tugas yang harus dikerjakan. Atau, Anda bisa menanyakan kepada wali kelas.
ADVERTISEMENT