Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Tidak Suka Makan Nasi? Ini yang Bisa Orang Tua Lakukan
5 November 2023 17:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah, Moms, meski Anda khawatir, sebenarnya dalam fase perkembangan anak, pilih-pilih makan atau picky eater normal saja terjadi. Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater seringnya terjadi pada anak usia 1-3 tahun dan merupakan mekanisme evolusi pertahanan yang bertujuan mencegah anak makan bahan beracun.
Tapi bagaimana jika anak tidak suka makan nasi?
Seperti yang kita tahu, nasi adalah makanan pokok orang Indonesia dan mengandung karbohidrat untuk menambah energinya.
Bila Anak Menolak Makan Nasi
Moms, sebelum menjawabnya, Anda perlu mencari tahu dulu kenapa anak menolak makan nasi. Bisa jadi karena rasa dan tekstur nasi yang kurang ia sukai.
IDAI mendefinisikan picky eater sebagai kondisi di mana anak menolak mengkonsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, anak masih mau mengkonsumsi makanan lain dalam kategori yang sama. Misalnya saat menolak makan nasi, ia masih mau diberi roti atau mie.
ADVERTISEMENT
Lain lagi dengan selective eater. Anak menolak segala jenis makanan dalam kelompok yang sama. Contohnya ia tak mau mengkonsumsi semua jenis karbohidrat, mulai dari nasi, roti, mie, kentang, dan lain sebagainya.
Nah jangan sampai kondisi picky eater berkembang menjadi selective eater. Sebab, jika dibiarkan berkepanjangan, kebiasaan selective eater dapat menyebabkan anak kekurangan makro dan mikronutrien tertentu.
Tak heran bila Anda khawatir saat si kecil menolak makan nasi. Apalagi jika nasi menjadi sumber karbohidrat utama yang selalu Anda sediakan di meja makan.
Selera makan anak, terutama balita, memang bisa naik turun. Saat menolak nasi bisa karena selera makannya turun, kemudian minggu depan, makannya jadi lahap karena ia sedang mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Anda juga perlu ingat, nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat. Berikan substitusi karbohidrat lain seperti roti, mie, mash potato, atau oatmeal. Dengan takaran yang tepat, anak bisa mendapatkan karbohidrat yang cukup dari makanan pengganti nasi itu.
Anda juga harus pintar-pintar berkreasi saat picky eater berulah. Nasi bisa diolah menjadi nasi goreng, bubur ayam, nasi bakar, nasi briyani, nasi hainan, dan lain sebagainya. Jika anak tak suka nasi polosan, cobalah memberikan nasi kreasi Anda yang telah diolah lezat. Siapa tahu si kecil lahap!
Tak perlu kecewa jika memang anak hanya mau menghabiskan nasi 3-4 sendok. Jangan dipaksa Moms. Dilansir Raising Children, balita tumbuh tak secepat saat bayi, jadi memang butuh makan tak terlalu banyak. Balita juga punya lambung yang kecil.
ADVERTISEMENT
IDAI juga mengingatkan bahwa kebiasaan makan anak seringnya terpengaruh oleh kebiasaan makan orang tua. Jangan-jangan ia menolak makan nasi karena Anda juga jarang makan nasi.
Ajaklah ia makan nasi bersama Anda. Tunjukkan betapa Anda lahap saat makan nasi yang dipadu dengan sayur dan lauk yang bergizi. Siapa tahu si kecil tertarik untuk makan juga, Moms!