Andien Aisyah Beri Opor Ayam pada Bayinya yang Berusia 6 Bulan, Apa Kata Dokter?

29 November 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andien Aisyah dan anaknya, Tabi. Foto: Instagram/@andienaisyah
zoom-in-whitePerbesar
Andien Aisyah dan anaknya, Tabi. Foto: Instagram/@andienaisyah
ADVERTISEMENT
Pilihan Andien Aisyah dalam pengasuhan, kerap menarik perhatian netizen. Salah satunya, keputusan penyanyi ini menerapkan BLW atau Baby Led Weaning kepada kedua anaknya; si sulung Anaku Aksara Biru atau biasa disapa Kawa dan Anaku Tarisma Jingga atau Tabi, anak kedua yang baru berusia 6 bulan pada 1 November lalu.
ADVERTISEMENT
BLW merupakan metode memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan membiarkan bayi memilih makanannya sendiri. Dengan metode ini, bayi sejak usia enam bulan dibebaskan untuk menyantap makanan dengan tangannya, tanpa bantuan sendok atau disuapi oleh orang tuanya.
Pada Tabi misalnya, pelantun 'Gemintang' itu memberikan opor ayam, ikan dori, dan beberapa sayuran. Si kecil pun tampak lahap memakannya tanpa disuapi!
"Aku pribadi senang banget bisa kembali mengedukasi diriku dengan baca buku #BabyLedWeaning by Gill Rapley & Tracey Markett karena kembali diingatkan pada banyak hal dasar dari prinsip ini. Menarik! Bahkan saat ini jadi jauh lebih menarik dari waktu pertama membacanya," tulis Andien Aisyah dalam salah satu unggahan videonya di akun Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya apakah metode yang jadi pilihan Andien Aisyah ini memang baik dan aman untuk diterapkan?

Kata IDAI soal Metode Baby Led Weaning

Andien Aisyah. Foto: Instagram - @andienaisyah
Sebenarnya, BLW bukan hal baru. Metode tersebut diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada 2005 setelah buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.
Buku tersebut menyarankan agar bayi diberi finger food, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia enam bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak, seperti puree. Orang tua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, menurut Dokter Spesialis Anak, Dr. Cut Nurul Hafifah, SpA, dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI dengan metode BLW hingga kini masih menjadi kontroversi karena dinilai bertentangan dengan ketetapan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan belum dapat dibuktikan sebagai pemberian MPASI yang aman. Sehingga, metode BLW belum dapat dibuktikan sebagai pemberian MPASI yang lebih baik jika dibandingkan metode pemberian MPASI yang dianjurkan WHO, responsive feeding.
"Sebenarnya praktik pemberian makan tradisional (sesuai WHO) juga memfasilitasi bayi untuk memilih makanannya sendiri. Tapi, tidak untuk semua jenis makanan dan umumnya tidak dilakukan sejak awal periode perkenalan MPASI," tulis Dr. Cut.
Untuk itu, masih ada banyak hal yang harus diperhatikan dengan cermat sehingga IDAI belum menganjurkan metode BLW ini diterapkan. Oleh karena itu, bila Anda ingin mengikuti jejak Andien Aisyah, cobalah mempertimbangkannya masak-masak, Moms. Akan sangat baik juga bila Anda terlebih dulu berdiskusi dengan dokter terkait metode pemberian MPASI yang tepat untuk si kecil.
ADVERTISEMENT