Angka Anemia pada Ibu Hamil dan Balita Tinggi, IBI Luncurkan Kalkulator Zat Besi

14 Februari 2025 17:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikatan Bidan Indones (IBI) luncurkan kalkulator zat besi untuk skrining anemia defisiensi besi. Foto: Dok. IBI
zoom-in-whitePerbesar
Ikatan Bidan Indones (IBI) luncurkan kalkulator zat besi untuk skrining anemia defisiensi besi. Foto: Dok. IBI
ADVERTISEMENT
Zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk mendukung tumbuh kembang anak sejak masih di dalam kandungan. Sayangnya di Indonesia anemia defisiensi besi --penyakit yang terjadi karena kekurangan zat besi-- justru paling tinggi kasusnya pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu dalam rangka memperingati World Anemia Awareness Day atau Hari Kesadaran Anemia Sedunia 2025, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang didukung oleh e-Nutri meluncurkan program Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia melalui “Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi”.
Program ini sudah dimulai sejak 1 Februari 2025 secara serentak di seluruh Indonesia. Diharapkan program ini dapat menjangkau 500.000 anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, menggunakan Kalkulator Zat Besi pada aplikasi e-Nutri, sebagai alat bantu yang memungkinkan para ibu, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan penilaian dan pemantauan risiko defisiensi besi secara mandiri dengan mudah.
IBI melansir, berdasarkan data, 3 dari 10 (28%) ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Selain pada ibu hamil, sekitar 1 dari 4 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun juga mengalami anemia. Selain itu disebutkan juga bahwa 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengkonsumsi makanan kaya zat besi. Masih tingginya prevalensi anemia, disebabkan pola makan yang masih kurang asupan zat besi harian.
ADVERTISEMENT
Penelitian lain yang dilakukan pada lebih dari 400-an Ibu hamil dan Ibu menyusui menunjukkan rata-rata konsumsi asupan zat besi hanya 44% dan 63% dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan. Oleh karena itu, penting untuk jadi perhatian serius, bahwa kondisi anemia baik pada ibu maupun pada anak ini dapat berisiko menyebabkan stunting yang dapat menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal anak, sehingga bisa mengancam terwujudnya Generasi Emas 2045.
Ikatan Bidan Indones (IBI) luncurkan kalkulator zat besi untuk skrining anemia defisiensi besi. Foto: Dok. IBI
Ketua Umum Pengurus Pusat IBI Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM​, menekankan pentingnya kegiatan skrining faktor risiko dalam setiap pelayanan kesehatan sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini, terutama bagi bidan sebagai garda terdepan yang memiliki peran sentral dalam dalam upaya pencegahan dan deteksi dini masalah anemia defisiensi besi bagi ibu dan anak.
ADVERTISEMENT
“IBI berkomitmen penuh mendukung upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting. Kami percaya bahwa skrining anemia yang terintegrasi dalam setiap pelayanan sehari-hari bidan adalah kunci penting untuk mencapai target tersebut," katanya, dalam keterangan yang diterima kumparanMOM.
Ade menjelaskan, zat besi berperan penting mendukung kesehatan ibu dan anak. Bagi ibu hamil, zat besi sangat penting untuk meningkatkan volume darah selama kehamilan guna menunjang pembentukan plasenta dan tumbuh kembang janin. Bagi ibu menyusui, cadangan zat besi dalam ASI juga penting untuk menutrisi bayi.
Kemudian bagi anak-anak, zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk proses tumbuh kembangnya. Sebab, zat besi yang cukup dapat mendukung peningkatan memori, fokus dan kecerdasan anak.
ADVERTISEMENT
Ade menegaskan, jika kondisi anemia defisiensi besi dibiarkan, akan menghambat tumbuh kembang anak, bahkan dapat meningkatkan risiko stunting. Sama halnya dengan kondisi anemia defisiensi besi pada ibu yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat berdampak pada tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan.
"Melalui komitmen IBI dalam Aksi Nyata Bidan kali ini, kami akan mengupayakan kebermanfaatan aplikasi e-Nutri terutama fitur Kalkulator Zat Besi semaksimal mungkin, terutama dalam pencegahan anemia defisiensi besi," kata Ade.
e-Nutri merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia dalam pelayanan kesehatan harian. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi yang berguna untuk mendukung profesionalisme bidan, mulai dari informasi ilmiah terbaru dan materi pelatihan yang relevan, fitur konsultasi dengan ahli serta fitur komunikasi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasi dengan bidan di seluruh Indonesia.
Ikatan Bidan Indones (IBI) luncurkan kalkulator zat besi untuk skrining anemia defisiensi besi. Foto: Dok. IBI
Untuk mendukung peran bidan dalam melakukan skrining anemia defisiensi besi, e-Nutri juga dilengkapi dengan Kalkulator Zat Besi. Kalkulator Zat Besi dari aplikasi e-Nutri merupakan alat bantu skrining faktor risiko untuk anak (usia 6 bulan – 6 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui. Alat skrining ini berbasis kuesioner yang terdiri dari 7-10 pertanyaan sederhana terkait pemantauan asupan makanan harian yang kaya akan zat besi dan hanya membutuhkan waktu selama 3 menit untuk mengetahui faktor risiko anemia defisiensi besi.
ADVERTISEMENT
Melalui Kalkulator Zat Besi, deteksi dan intervensi dini dengan pemberian nutrisi tinggi zat besi, serta edukasi terhadap pentingnya asupan zat besi ini dapat menjadi referensi pemantauan bagi pelayanan kesehatan seperti bidan yang untuk skrining risiko anemia berikutnya.
Tercukupinya kebutuhan zat besi ini akan mengurangi risiko anemia defisiensi besi yang dapat menyebabkan kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak, serta menurunkan kebugaran dan ketangkasan berpikir anak. Oleh sebab itu, zat besi sangat dibutuhkan untuk si Kecil lebih aktif dan fokus belajar sehingga berprestasi di sekolah.
“Fitur Kalkulator Zat Besi dalam aplikasi e-Nutri dikembangkan berdasarkan rekomendasi WHO untuk kebutuhan zat besi yang disesuaikan dengan kandungan pada berbagai jenis bahan makanan serta AKG Indonesia," kata Digital Engagement Lead e-Nutri, Gladys Samosir.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, e-Nutri bisa dijadikan sarana edukasi kesehatan serta advokasi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, termasuk pemeriksaan dini dan skrining di seluruh pelosok Indonesia.