news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Bedanya Stretch Mark dengan Selulit?

18 Juni 2019 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi stretch mark Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi stretch mark Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Stretch mark dan selulit umum ditemui pada tubuh perempuan terutama setelah melahirkan. Meski begitu, kehadirannya tidak pernah diinginkan. Maklum saja, stretch mark dan selulit membuat kulit jadi tak mulus. Kepercayaan diri pun bisa jadi berkurang karenanya.
ADVERTISEMENT
Tak heran kalau cara menghindari atau pun menghilangkan stretch mark dan selulit kerap jadi bahasan hangat di kalangan para ibu.
Tapi Anda tahu enggak sih, apa bedanya stretch mark dan selulit? Ya Moms, keduanya tak sama, lho! Yuk, simak penjelasan dari laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski).
gemuk Foto: Shutterstock
Selulit adalah gumpalan lemak yang terperangkap di bawah lapisan kulit sehingga menimbulkan efek kulit jeruk. Biasanya orang salah paham tentang selulit karena mengira selulit terjadi pada orang gemuk saja. Umumnya selulit terjadi di wilayah perut, bokong, paha, dan lengan.
Nyatanya, tidak begitu, Moms. Selulit bisa saja dialami oleh mereka yang tampak langsing atau tidak memiliki masalah kelebihan berat badan. Kenapa bisa?
ADVERTISEMENT
Gumpalan lemak yang berada di antara jaringan ikat fibrosa kulit dan lapisan otot di bawahnya membuat kulit terdorong ke atas, sementara jaringan ikat tertekan ke bawah. Oleh karena itu selulit bermunculan dan membentuk gelambir yang membuat kulit tidak rata dan berbenjol-benjol.
Hal lain yang menyebabkan selulit selain kelebihan berat badan beragam. Antara lain karena faktor genetik, perubahan hormon, metabolisme tubuh melambat, pertambahan usia, kurang gerak, asupan karbohidrat berlebih, dehidrasi dan pasca melahirkan.
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
Sementara stretch mark terjadi karena peregangan kulit akibat tubuh berkembang melebihi batas elastisitas kulit. Tak sama dengan selulit, stretch mark tampak seperti guratan berwarna merah yang kelamaan akan berubah menjadi putih. Ketika kulit meregang dengan cepat akibat berat badan bertambah secara drastis, lapisan tengah kulit atau dermis akan menipis sehingga lapisan di bawahnya muncul ke permukaan.
ADVERTISEMENT
Inilah sebabnya wanita hamil atau pasca melahirkan rentan mengalami stretch mark. Laman Perdoski menyebut, sekitar 90% wanita hamil memilki stretch mark.
Meski begitu, stretch mark tak terjadi pada wanita hamil saja. Anak-anak, remaja pada masa puber, hingga pria dewasa pun dapat mengalaminya.
stretch mark ibu hamil Foto: Shutterstock
Stretch mark paling sering terjadi saat berat badan bertambah dengan cepat. Namun pada beberapa kasus, berat badan yang berkurang secara drastis pun dapat menyebabkan stretch mark. Orang yang memiliki jumlah kolagen sedikit, lebih berpotensi mengalaminya.
Lantas, bagaimana mengatasinya? Ada banyak cara. Di antaranya dengan menjaga berat badan dan rajin berolahraga. Menjaga pola makan sehat dan diet seimbang juga dianggap ampuh untuk mengurangi kedua masalah kulit ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda bisa mencoba menyamarkan selulit dengan meggunakan krim yang mengandung retinol dan kafein.
Cara lainnya adalah pijat untuk meningkatkan sirkulasi darah, sedot lemak, hingga perawatan laser, radiofrekuensi, dan ultrasound. Tentu saja semua ini harus dilakukan oleh tenaga ahli, terutama bila Anda baru saja melahirkan.
Jadi untuk amannya, diskusikan dulu dengan dokter spesialis kulit yang Anda percaya ya, Moms. Jangan pernah mengambil cara pintas yang tak terjamin dan hanya akan merugikan kesehatan Anda.