Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rinitis alergi merupakan istilah untuk tipe inflamasi pada hidung yang terjadi ketika sistem imun bereaksi lebih terhadap alergen di udara. Alergen adalah zat yang tidak berbahaya yang menyebabkan reaksi alergi. Jadi rinitis alergi, adalah respons alergi terhadap alergen tertentu.
Umumnya diderita anak usia sekolah
Dijelaskan dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rinitis alergi umumnya diderita anak usia anak sekolah meski juga dapat terus berlangsung sampai dewasa kalau tidak ditangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
Apa sih penyebabnya?
Seperti dijelaskan sebelumnya, penyebab rinitis alergi bisa bermacam-macam. Tapi yang paling sering ditemui di Indonesia adalah alergen (zat pencetus alergi) inhalan yaitu alergen yang masuk ke dalam tubuh dengan cara dihirup/melalui saluran napas. Misalnya tungau debu rumah, bulu binatang, dan serbuk kecoa.
Sementara di negara-negara 4 musim, jenis alergen yang jadi penyebab rhinitis alergi umumnya adalah polen atau serbuk bunga.
Bagaimana dengan makanan? Alergen makanan sangat jarang jadi pencetus rhinitis alergi, Moms. Meski begitu, untuk memastikan alergen yang menyebabkan rinitis alergi pada seseorang, perlu dilakukan identifikasi melalui penelusuran riwayat penyakit anak dan didukung dengan tes alergi baik melalui darah atau pun tes kulit.
ADVERTISEMENT
Hal yang harus diperhatikan selain alergen adalah masalah polutan seperti asap rokok yang dapat merusak saluran napas. Polutan dapat memperberat penyakit alergi di saluran napas seperti asma dan rinitis alergi. Jadi bila si kecil mengalami rinitis alergi, Anda perlu mengusahakan lingkungan bebas rokok untuknya.
Gejalanya bisa dikurangi
Alergi tak bisa diobati, tapi gejalanya bisa dikurangi, Moms. Bila anak alami rinitis alergi karena tungau debu rumah misalnya, sebisa mungkin hindari kontak dengan tungau debu rumah.
Caranya antara lain dengan menghindari barang menumpuk di dalam kamar, hindari penggunaan karpet, kapuk, dan boneka bulu. Anda juga perlu mengganti seprai, sarung bantal/guling, kelambu dan gorden setidaknya setiap 1 minggu sekali. Jangan lupa, bersihkan juga AC di rumah minimal 2-3 bulan sekali.
ADVERTISEMENT
Anda perlu tahu, Moms, konsentrasi tungau debu rumah akan tinggi di tempat manusia sering berada. Pasalnya, makanan tungau debu rumah adalah serpihan kulit manusia. Itulah kenapa, jumlah tungau debu rumah paling banyak di kamar tidur. Jadi sebaiknya Anda menganjurkan anak yang alergi tungau debu rumah untuk lebih banyak bermain di luar kamar. Bila perlu, berikan obat-obatan yang bisa digunakan bergantung pada berat ringannya penyakit.
Mengutip laman IDAI, antihistamin bisa digunakan pada rhinitis alergi ringan yang tidak terlalu sering kambuh. Sementara bila rinitis alergi yang dialami berat atau sering kambuh, anak akan diminta menggunakan obat semprot hidung yang berisi steroid dosis sangat rendah untuk mengurangi reaksi peradangan pada hidung.
ADVERTISEMENT
Anak juga mungkin akan diminta untuk dapat membersihkan hidungnya secara berkala. Dan apabila rhinitis alergi disertai dengan asma atau sinusitis, maka diperlukan obat-obatan untuk asma dan sinusitis.
Bagaimana dengan antibiotik? Ganya digunakan apabila anak mengalami sinusitis akut yang ditandai dengan demam, nyeri kepala/nyeri tekan sinus yang berat saja.
Tapi ingat Moms, kita tidak boleh sembarangan memberi anak obat. Bila memang mencurigai anak mengalami rinitis alergi, segera bawa ia memeriksakan diri ke dokter ahli imunologi. Dokter akan mengidentifikasi dan membantu si kecil menemukan solusi.