Apakah Balita Perlu Minum Suplemen Makanan?

27 November 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak minum suplemen makanan. Foto: GOLFX/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak minum suplemen makanan. Foto: GOLFX/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Suplemen makanan merupakan vitamin atau zat tambahan untuk melengkapi kebutuhan gizi pada tubuh anak. Mengutip WebMD, dalam suplemen makanan biasanya mengandung vitamin, mineral, asam amino, dan lain sebagainya. Suplemen makanan biasanya dikemas dalam bentuk pil, kapsul, tablet, atau obat cair.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, anak balita mungkin cenderung pemilih dalam hal makanan atau picky eater. Lantas, perlukah balita mengonsumsi suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Healthy Children.

Apakah Balita Perlu Mengonsumsi Suplemen Makanan?

Anak minum obat. Foto: Shutterstock
Anak usia balita membutuhkan makanan dengan berbagai macam rasa, warna, dan tekstur agar ia bisa mengeksplorasi hal-hal baru dalam bentuk makanan. Selain itu, balita juga perlu makanan seimbang dengan berbagai macam vitamin.
Menurut America Academy of Pediatrics (AAP), suplemen makanan hanya dibutuhkan oleh balita yang orang tua atau keluarganya menjalankan diet vegetarian. Ya Moms, orang tua vegetarian umumnya ingin anaknya menjadi vegetarian juga. Itulah sebabnya anak mungkin hanya diberi makanan berupa sayur, buah-buahan, dan makanan olahan dari bahan nabati.
ADVERTISEMENT
Nah, suplemen makanan bisa menjadi zat tambahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi balita yang tidak terpenuhi. Meski begitu, hal tersebut perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter, apakah anak boleh ikut diet vegetarian atau tidak. Jika dibolehkan, anak akan diresepkan suplemen makanan dari dokter.
Menurut AAP, balita yang tumbuh dengan orang tua vegetarian cenderung kekurangan beberapa jenis vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, vitamin D, vitamin A, zat besi, kalsium, zinc, dan riboflavin. Hal itu dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang si kecil, seperti perkembangan otak yang terhambat, kekuatan tulang yang melemah, hingga menimbulkan anemia. Pemberian suplemen makanan pada balita diharapkan dapat mencegah masalah tersebut.