Apakah Jahitan Rahim Bisa Sobek saat Melahirkan?

15 Mei 2021 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil yang akan melahirkan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu hamil tentunya ingin proses melahirkan berjalan dengan lancar dan bayi yang dilahirkannya itu dalam keadaan sehat dan selamat. Namun pada kenyataannya, tak semua hal yang Anda dambakan itu dapat terwujud, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengapa? Karena ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi selama persalinan --terlebih bila sebelumnya Anda pernah melahirkan bayi lewat operasi caesar dan ingin mencoba melahirkan normal setelahnya. Salah satunya adalah ruptur uteri. Apa maksudnya?
Ilustrasi ibu hamil akan melahirkan. Foto: Shutterstock

Penjelasan soal Ruptur Uteri saat Melahirkan

Healthline melansir, ruptur uteri merupakan kondisi terjadinya robekan pada dinding rahim ibu hamil. Hal ini pun sebenarnya jarang terjadi, namun ini menjadi komplikasi yang dapat terjadi selama persalinan normal atau pervaginam. Inilah yang bisa sebabkan rahim robek dan ibu juga kemungkinan bisa mengalami pendarahan hebat. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan ibu maupun bayi di dalam kandungan.
Umumnya, ruptur uteri terjadi pada ibu hamil yang ingin mencoba melahirkan secara normal dengan riwayat pernah operasi caesar sebelumnya atau pernah melakukan operasi rahim lainnya, seperti pengangkatan fibroid atau perbaikan rahim yang bermasalah. Kondisi ini sangat jarang terjadi pada wanita yang belum pernah menjalani operasi caesar.
ADVERTISEMENT

Gejala dan Penyebab Terjadinya Ruptur Uteri

Berikut adalah beberapa gejala ibu hamil yang ingin melahirkan mengalami ruptur uteri:
1. Adanya pendarahan yang berlebihan
2. Muncul rasa nyeri secara tiba-tiba saat kontraksi
3. Kontraksi menjadi lebih lambat
4. Sakit perut atau muncul nyeri abnormal
5. Nyeri tiba-tiba di lokasi bekas jahitan sebelumnya
6. Detak jantung cepat, tekanan darah rendah
7. Detak jantung bayi abnormal
8. Persalinan normal tidak mengalami perkembangan
Ilustrasi bayi di dalam rahim Foto: Shutterstock
Ruptur uteri bisanya terjadi karena adanya tekanan yang meningkat atau kuat saat bayi bergerak mencari jalan lahir untuk keluar. Tekanan ini bisa sebabkan rahim ibu sobek. Ya Moms, panggul yang terlalu sempit, tumor pada jalan lahir, letak janin yang melintang, hingga bekas operasi caesar sebelumnya di rahim bisa sebabkan ibu hamil mengalami kondisi ini. Terlebih, bila Anda memiliki sayatan vertikal saat melahirkan secara caesar.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, biasanya dokter cenderung menyarankan ibu hamil untuk menghindari persalinan pervaginam atau normal bila sebelumnya pernah melahirkan lewat operasi caesar.
Jelang melahirkan, ada baiknya Anda pun harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan terkait metode persalinan apa yang aman bagi Anda dan bayi di dalam kandungan. Apalagi, jika Anda ingin melakukan VBAC (vaginal birth after cesarean section) alias persalinan normal setelah caesar. Sebab, metode melahirkan yang salah bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya, Moms.