Artis Singapura Ini Makan Plasentanya Sendiri Usai Melahirkan, Ada Manfaatnya?

2 April 2024 11:56 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ase Wang, Artis Asal Singapura yang Ngaku Makan Plasenta Sendiri. Foto: Instagram/@ase_wang
zoom-in-whitePerbesar
Ase Wang, Artis Asal Singapura yang Ngaku Makan Plasenta Sendiri. Foto: Instagram/@ase_wang
ADVERTISEMENT
Seorang artis asal Singapura, Ase Wang, mengaku telah mengonsumsi plasenta miliknya sendiri setelah ia melahirkan. Wang mengungkapkan keputusannya ini merupakan salah satu investasi terbaik yang dilakukan, karena bisa membantu meningkatkan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
"Ya, benar, saya memakan plasenta saya," ucap Wang kepada Channel News Asia.
Wang pun menceritakan bagaimana ia mengonsumsi plasentanya. Ia sengaja mengeringkan plasenta miliknya, kemudian dijadikan pil.
"Saya membungkus plasenta ke dalam kapsul kecil-kecil, yang saya konsumsi selama beberapa minggu. Kemudian diisi kembali. Ini memberi saya semua vitamin dan mineral yang hilang saat melahirkan," tuturnya.
"Dan mungkin ini salah satu hal terbaik yang saya investasikan untuk dilakukan," imbuhnya.
Lantas, apakah praktik memakan plasenta sendiri usai melahirkan itu aman? Simak dulu penjelasannya di bawah ini.

Penjelasan Aman atau Tidak Memakan Plasenta Sendiri Setelah Melahirkan

Perlu dipahami, plasenta selama ini dikenal sebagai lapisan yang menempel pada rahim selama bayi di dalam kandungan, yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin melalui tali pusarnya. Plasenta juga merupakan satu-satunya organ yang dibentuk lalu kemudian dibuang oleh tubuh setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Jika bayi lahir melalui persalinan pervaginam, Anda akan mendorong plasenta keluar melalui vagina. Namun, bila menjalani operasi caesar, dokter akan mengeluarkan plasenta dari rahim. Beratnya sendiri sekitar 1 pon atau 450 gram.
Ilustrasi plasenta ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Nah Moms, praktik memakan plasenta sendiri memang jadi tren dalam beberapa tahun ke belakang. Tren ini dikenal juga dengan istilah "plasentofagi".
Anda mungkin jadi bertanya-tanya, apa benar plasenta bisa dimakan? Ini masih menjadi pro dan kontra, Moms. Beberapa kalangan menyebut bisa dikonsumsi, namun sebagian ahli tidak merekomendasikannya.
Dilansir FirstCry Parenting, ari-ari sama seperti jenis jeroan hewan lainnya yang bisa dikonsumsi. Ada beberapa cara mengonsumsi plasenta, mulai dari dimakan mentah-mentah setelah persalinan, dimasak matang, dikeringkan lalu dijadikan pil (enkapsulasi), atau dicampur ke minuman smoothie.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli meyakini plasenta mengandung vitamin B6 dan B12, hingga estrogen dan progesteron, --keduanya merupakan hormon penting pascapersalinan. Berbagai sumber menyatakan bahwa makan plasenta dapat melindungi dari depresi pascapersalinan dan mengurangi pendarahan postpartum.
Inilah yang membuat beberapa orang menjalani plasentofagi. Mereka percaya, memakan plasenta setelah melahirkan bisa memberi ibu dorongan energi, mendukung laktasi (proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI), dan menekan risiko depresi. Tak hanya itu, makan plasenta juga dipercaya dapat meningkatkan kedekatan atau bonding antara ibu dengan bayinya.
Meski begitu, ternyata mengonsumsi plasenta kurang dianjurkan oleh banyak ahli medis, Moms. Dikutip dari laman Mayo Clinic, tidak ada bukti bahwa makan plasenta bisa memberikan manfaat kesehatan. Metode memasak apa pun ternyata tidak akan menghancurkan bakteri dan virus yang dikandung dalam plasenta.
Ilustrasi Pil Plasenta. Foto: Shutterstock
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga telah mengeluarkan peringatan agar tidak memakan plasenta, termasuk mempertimbangkan beberapa risiko kesehatan seperti adanya potensi racun berbahaya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, bayi baru lahir mengembangkan streptokokus grup B, lalu ibunya mengonsumsi pil plasenta yang mengandung streptokokus tersebut dan menyusui si kecil. Alhasil, ASI ibu pun diduga bisa terinfeksi bakteri strep grup B yang didapat setelah memakan plasenta, dan bisa menyebabkan penyakit serius pada bayi baru lahir. Anda pun bisa berisiko mengalami infeksi karena plasenta memiliki berbagai bakteri, termasuk bakteri feses, yang bisa menyebabkan sakit.
Beberapa wanita mengalami mual-mual setelah memakannya. Saat wanita berharap mengonsumsi plasenta bisa membawa tubuhnya lebih sehat, namun anggapan tersebut disinyalir hanya efek plasebo saja, Moms.
Selain itu, risiko lain yang mungkin terjadi bila memakan plasenta adalah:
ADVERTISEMENT
Jadi, sampai saat ini praktik mengonsumsi plasenta sendiri setelah melahirkan masih menjadi pro dan kontra. Meski begitu, bila ingin mencobanya, pastikan berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam bentuk apa pun, Moms.