ASI Perah Segar vs ASI Perah Beku, Mana yang Lebih Baik?

9 September 2018 15:19 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyimpan ASI Perah di Freezer (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menyimpan ASI Perah di Freezer (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
ASI perah merupakan solusi bagi ibu bekerja untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Agar ASI perah (ASIP) bisa tahan hingga 3 bulan ke depan, ibu bisa menyimpannya di dalam freezer dengan suhu kurang dari 4 derajat celsius. Namun, apakah ASIP yang dibekukan tersebut memiliki kandungan yang sama dengan ASI perah segar yang baru ibu pompa?
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab pertanyaan itu, kumparanMOM menghubungi dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, dokter anak dan Ketua umum Sentra Laktasi Indonesia (SELASI).
Menurut dr Wiyarni, ASI perah yang diutamakan untuk diminum bayi sebaiknya ASI perah segar. Mengapa demikian?
“Saat tidak sedang bersama ibu, bayi lebih diutamakan mengonsumsi ASI perah segar dibanding ASI perah beku. ASI perah segar berwujud cair, tidak pernah dibekukan sebelumnya, warna-aroma-rasa paling mendekati ASI yang diterima bayi saat menyusu langsung di payudara ibu, ” ujar dr. Wiyarni.
Selain itu, dr Wiyarni menambahkan, komposisi zat-zat protektif seperti antibodi, enzim dan nutrisi, serta sel-sel hidup yang ada dalam ASI lebih terjamin pada ASI perah segar.
“Beberapa ibu mungkin terpacu menimbun stok ASI beku sebanyak-banyaknya terkadang sampai menyiapkan freezer khusus untuk ASI perah. Jika alasan ibu karena menyangsikan kemampuan tubuhnya memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya, penting dipahami bahwa kuantitas ASI yang dihasilkan ibu bergantung pada frekuensi menyusui dan pengosongan payudara, ” tambah dr Wiryani
ADVERTISEMENT
Sebenarnya bukannya tidak boleh membekukan ASI perah, tapi memang alangkah lebih baiknya, jika ASIP diberikan secara segar pada si kecil.
Anda juga tidak bisa sembarangan mencairkan ASIP untuk diminum bayi. Ada cara mencairkan khusus yang perlu diterapkan guna mempertahankan nutrisi dan antibodi yang terkandung di dalam ASI beku.
Ilustrasi ASI Perah yang dikeluarkan dengan tangan (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah yang dikeluarkan dengan tangan (Foto: Unsplash)
Aturan yang paling utama adalah: Jangan pernah mencairkan ASI perah yang beku menggunakan air panas apalagi air mendidih. Perubahan suhu yang sangat drastis dapat merusak nutrisi di dalam ASIP.
Sebaiknya pilih ASI yang lebih awal disimpan atau sudah lama berada di dalam freezer untuk dipakai terlebih dahulu. Agar tak lupa, ingat saja prinsip FIFO (first in first out).
FIFO maksudnya Anda harus mencairkan atau menggunakan ASI perah yang dimasukkan lebih awal. Untuk itu, saat hendak menyimpan ASIP, cantumkanlah tanggal perahnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, ASI perah yang beku sebaiknya dipindahkan ke kulkas bagian bawah selama 24 jam sebelum dihangatkan. Ingat, perubahan suhu yang sangat drastis dapat merusak nutrisi ASI.
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI Perah (Foto: Shutterstock)
Anda juga bisa mencairkan ASI perah yang beku dengan mengalirkan air dingin pada wadah ASI perah hingga mencair.
Jika bayi membutuhkan ASI perah dalam waktu cepat, cairkan ASI beku menggunakan air hangat dengan suhu tidak lebih dari 37 derajat celsius. Tempatkan wadah yang berisi ASI perah beku ke dalam wadah lebih besar yang berisi air hangat hingga ASIP mencair.