Aturan Menggabungkan ASI Perah yang Dipompa di Waktu Berbeda

Ilustrasi ASI Perah (Foto: thinkstock)

Menyimpan ASI perah memang bisa menjadi tantangan tersendiri, utamanya bagi ibu bekerja yang tidak bisa menyusui langsung saat beraktivitas di luar rumah. Mulai dari kehabisan wadah penyimpanan ASI perah, ice gel yang meleleh, hingga kulkas maupun freezer yang penuh.

Nah akibat masalah-masalah tersebut, pada beberapa kesempatan Anda mungkin terpikir untuk menggabungkan hasil ASI perah yang telah diperah sebelumnya dengan ASI perah yang baru saja Anda perah.

Namun, apakah metode seperti ini boleh dilakukan?

Mencampurkan ASI yang diperah dalam waktu berbeda ke satu wadah sebenarnya diperbolehkan, asalkan dengan cara yang tepat dan benar.

Mengutip laman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), ASI perah bisa digabungkan apabila berasal dari hasil perahan dalam jarak 24 jam. Jika ASIP telah diperah lebih dari 24 jam, maka penyimpanannya harus dipisah.

ASI perah berbeda dengan ASI yang disimpan pada payudara ibu yang tak akan basi. (Foto: Shutterstock)

Mencampur ASI perah juga ada aturannya. ASI perah yang akan dicampurkan harus memiliki suhu yang sama. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI perah segar pada satu wadah penyimpanan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan ASIP karena perubahan suhu yang drastis. Ingat, suhu yang berubah secara drastis, dapat dengan mudah merusak nutrisi dan kandungan gizi dalam ASI, Moms.

Sehingga, untuk mencampurkan kedua ASI perah tersebut, ASI perah segar harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kulkas pada botol yang berbeda. Ini dilakukan untuk menyamakan suhu ASI perah di dua botol, sebelum pada akhirnya dicampurkan dalam satu wadah.

Jika suhu nya sudah sama dan sudah dicampurkan dalam satu wadah yang sama, Anda boleh kembali menghangatkannya, sebelum akhirnya diminum oleh bayi.

Untuk menghangatkan ASI perah, jangan gunakan microwave karena cara tersebut dapat merusak kandungan nutrisi yang ada pada ASI perah.