Ayah Suka Merokok dengan Vape? Moms, Coba Baca Laporan Ini

14 November 2019 11:55 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ayah merokok dengan vape Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ayah merokok dengan vape Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ayah dari anak-anak tercinta suka menggunakan produk rokok elektrik atau yang biasa disebut vape? Atau justru bukan suami tetapi Anda sendiri yang menikmati aktivitas vaping?
ADVERTISEMENT
Moms, siapa pun anggota keluarga yang terbiasa menggunakan vape, ada satu berita yang Anda perlu tahu: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) melaporkan jumlah korban pengidap penyakit paru-paru akibat vape di negara Paman Sam tersebut telah mencapai 2.051 orang.
Oleh Badan kesehatan di AS, penyakit paru-paru akibat vape itu kini disebut sebagai EVALI, yang merupakan kependekan dari e-cigarette or vaping product use-associated lung injury.
ilustrasi ayah merokok dengan vape Foto: Shutterstock
EVALI telah dilaporkan terjadi di 49 negara bagian di AS, dan telah menyebabkan 39 korban jiwa meninggal. Alaska menjadi satu-satunya negara bagian yang tidak ada laporan penyakit paru-paru terkait vape.
Dalam keterangan yang diunggah di situs web mereka, CDC menyebut bahwa bahan THC (Tetrahydrocannabinol) yang dipakai dalam vape hadir di sebagian besar sampel yang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Sebagian besar pasien juga melaporkan riwayat menggunakan produk vape yang mengandung THC.
ADVERTISEMENT
CDC juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien mengkonsumsi vape yang mengandung THC dari jalanan atau dari sumber informal lainnya. Misalnya dari teman kerja, anggota keluarga seperti ayah, saudara dan anak, hingga pedagang gelap.
Ilustrasi vape. Foto: REUTERS/Daniel Becerril
Meski demikian, CDC masih tidak mau gegabah menentukan penyebab dari EVALI. Menurut mereka, vape mengandung berbagai macam zat yang belum mereka ketahui semuanya.
“Pada saat ini, FDA dan CDC belum mengidentifikasi penyebab atau penyebab cedera paru-paru dalam kasus ini, dan satu-satunya kesamaan di antara semua kasus adalah bahwa pasien melaporkan penggunaan produk e-rokok, atau vaping,” jelas CDC dalam situs web mereka, Kamis (7/11).
Meski mereka belum mengetahui penyebab EVALI, CDC memiliki dua rekomendasi: jangan beli segala jenis produk vape dan rokok elektrik sembarangan, atau berhenti vaping.
ilustrasi ayah vaping atau memegang rokok elektronik Foto: Shutterstock
Pemerintah AS sendiri tak tinggal diam terkait munculnya penyakit EVALI. Pemerintahan Trump baru-baru ini berencana untuk melarang penjualan vape dan rokok elektrik yang memiliki rasa secara luas. Kabarnya, pelarangan penjualan vape di AS sudah dalam tahap finalisasi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan di Indonesia?
Memang, belum ada laporan maupun rencana pemberlakuan aturan serupa. Namun tetap saja, laporan ini bisa menjadi bahan pengingat agar kita lebih waspada, Moms. Ingatkan Ayah atau anggota keluarga lain yang menggunakannya, demi kesehatan mereka.