Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Infeksi virus campak bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil . Penyakit ini biasanya ditandai oleh munculnya demam, bintik-bintik putih di dalam mulut, pilek, batuk, dan mata merah. Lalu setelah 3-5 hari akan muncul ruam kulit yang menyebar di sekujur tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda, virus yang bisa menular ini ternyata sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Karenanya, tidak boleh dipandang sebagai penyakit ringan dan perlu segera ditangani, Moms!
"Dampak dari campak yang dialami ketika hamil adalah berisiko mengalami keguguran, melahirkan prematur, dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah," kata Denise Jamieson, seorang profesor ginekologi dan kebidanan di Emory University School of Medicine, Amerika Serikat, yang dilansir dari The Lily.
Hal ini dibuktikan ketika pada awal Mei 2019 lalu, di Inggris, seorang ibu terpaksa melahirkan secara prematur akibat menderita campak. Science Times melansir, awalnya ketika si ibu pergi ke rumah sakit, ia sudah mengalami masalah pada pernapasan. Walau sudah mendapat penanganan namun masalah tersebut tak kunjung reda.
ADVERTISEMENT
Lima hari kemudian, kondisinya kian memburuk dan paru-parunya menunjukkan tanda-tanda gagal napas. Dokter pun menyarankan si ibu untuk melakukan operasi caesar saat itu juga, demi keselamatan dirinya dan si bayi yang dikandungnya.
Tak hanya itu, dilansir dari What To Expert, Dr. Amesh A. Adalja dari Johns Hopkins Center for Health Security, Amerika mengatakan, ibu hamil yang mengalami campak bisa terkena komplikasi serius seperti pneumonia atau ensefalitis (infeksi otak).
Lalu bagaimana cara mencegahnya?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan, agar vaksin campak dilakukan, setidaknya satu bulan sebelum hamil dan hindari kontak dengan penderita campak.
Jika tertular, segera hubungi dokter Anda. Dokter biasanya akan memberikan imunoglobulin dalam waktu enam hari setelah melakukan kontak dengan penderita campak. Hal itu dilakukan untuk membantu menurunkan kemungkinan Anda tertular penyakit ini.
ADVERTISEMENT