Balita Suka Berteriak seperti Anak Ringgo Agus Rahman? Ini Alasannya

23 Maret 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ringgo Agus Rahman, Sabai Morscheck dan anaknya.  Foto: Instagram/@ringgoagus
zoom-in-whitePerbesar
Ringgo Agus Rahman, Sabai Morscheck dan anaknya. Foto: Instagram/@ringgoagus
ADVERTISEMENT
Tumbuh kembang anak usia balita selalu menjadi hal yang menarik untuk diperhatikan setiap harinya. Seperti anak kedua dari pasangan Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck yang kini berusia 17 bulan, Curtis Ziggy Mars Morscheck.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya, Ringgo mengatakan, putra bungsunya itu kini sedang berada di fase suka berteriak jika dilarang melakukan sesuatu oleh orang tuanya.
“Marsono rambut tuing-tuing, anak yang teriakannya 8 oktaf setiap dilarang,” kata Ringgo dalam keterangannya.
Anak balita yang suka berteriak seperti Mars merupakan hal yang wajar. Tetapi, apa sebenarnya yang membuat si kecil suka berteriak ya, Moms?

Beberapa Alasan Balita yang Suka Berteriak

Ilustrasi anak balita berteriak. Foto: Shutter Stock
Cari perhatian
Dikutip dari BabyCenter, beberapa balita berteriak karena mereka ingin mendapatkan perhatian dari orang tua atau orang lain di sekitarnya. Ya Moms, cara tersebut seolah mengisyaratkan si kecil tengah mengatakan "Hei, coba lihat atau perhatikan aku!"
Ungkapan marah dan stres
ADVERTISEMENT
Marah adalah penyebab paling umum kenapa anak balita suka berteriak. Mereka sering menjadi frustrasi, terutama saat sesuatu yang dikerjakan atau situasi tidak memberikan hasil yang diinginkan. Sehingga, si kecil pun berteriak untuk mengungkapkan kekesalannya.
Selain itu, beberapa balita juga berteriak karena tekanan mental atau fisik yang dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti lapar, kelelahan, atau tengah merasa sakit.
Tidak bisa mengungkapkan perasaannya
Umumnya, kemampuan bicara anak balita masih terbatas. Sehingga, ia tidak tahu soal bagaimana caranya mengekspresikan emosinya dalam kata-kata atau verbal. Berteriak atau menjerit biasanya membuat si kecil langsung mendapatkan perhatian dari orang sekitar. Jadi, ia menganggap hal ini sebagai salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan perasaannya.
Ilustrasi anak balita berteriak. Foto: Shutter Stock
Meniru orang lain
ADVERTISEMENT
Anak adalah peniru ulung dan orang tua merupakan contoh utama untuk anak-anaknya. Maka dari itu, apa yang Anda lakukan di rumah sehari-hari kemungkinan akan dilakukan pula oleh si kecil. Balita dapat dengan mudah dan cepat menyerap hal-hal yang dilakukan orang tuanya atau orang di sekitarnya, baik perilaku baik maupun buruk termasuk soal kebiasaan berteriak.
Berteriak untuk bersenang-senang
Apabila berteriak bukan karena motivasi mendapatkan respons dari orang sekitar, kemungkinan lain yang menyebabkan anak balita berteriak adalah hanya untuk kesenangan semata dirinya. Untuk itu, coba ajarkan si kecil agar bisa mengatur volume suaranya, serta beri contoh tentang cara bicara yang baik dan sopan agar orang lain tidak terganggu ya, Moms.