Bau Cat Dapat Menyebabkan Keguguran, Kok Bisa?

14 April 2018 11:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil cemas  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil cemas (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat hamil Anda memang perlu ekstra hati-hati. Maklum, Anda mungkin akan menemui berbagai tantangan juga pantangan atau hal yang harus dihindari. Salah satunya, calon ibu perlu menghindari terpapar bau cat terlalu lama. Pasalnya, bila terlalu menghirup bau cat dampaknya bisa buruk bagi kesehatan ibu hamil maupun janin yang dikandungnya.
ADVERTISEMENT
Kok, bisa? Ini karena, cat mengandung bahan kimia dan akan mengeluarkan aroma khas 'cat baru' setelah dipoleskan pada dinding.
Bahan kimia itu berbahan dasar solven, dan bila dihirup banyak-banyak dapat meningkatkan risiko janin mengalami gangguan pada sistem saraf dan ginjalnya, bayi lahir dengan kelainan, hingga risiko keguguran.
Ilustrasi mengecat dinding. (Foto: Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengecat dinding. (Foto: Foto: Pixabay)
Selain solven, cat juga mengandung VOCs (volatile organic compounds). Zat inilah yang menyebabkan cat dapat menguap di dalam udara. Dampak langsung yang dapat ibu hamil rasakan akibat zat ini yakni bisa mengalami pusing, mual, iritasi pada mata, dan gangguan pernapasan.
Tapi jangan lantas terlalu khawatir, Moms! Bila Anda berada di keadaan 'terjebak' yang mengharuskan Anda menghirup bau cat, maka bahaya tersebut tidak langsung menimpa kok. Itu tergantung dari jumlah zat di udara ruangan tersebut, status kesehatan calon ibu, dan durasi waktu Anda terpapar bau cat.
Cat warna warni. (Foto: Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Cat warna warni. (Foto: Foto: Pixabay)
Maka dari itu, lebih baik, segeralah menghindari ruangan yang baru dicat tersebut ya, Moms!
ADVERTISEMENT