Bayi Gemuk Padahal Minum ASI Eksklusif, Perlukah Orang Tua Khawatir?

9 April 2019 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi gemuk. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi gemuk. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi gemuk memang lucu dan menggemaskan. Tapi tak jarang, berat badan si kecil yang berlebih itu membuat orang tua khawatir. Misalnya saja takut bayinya terkena obesitas di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Moms, Anda tak perlu cemas jika bayi gemuk tapi masih mengkonsumsi ASI eksklusif saja. Jika usianya masih 6 bulan ke bawah, biarkan si kecil minum ASI sesuai dengan kemauannya.
"Jangan dibatasi, berikan saja sesuai dengan kemauan. Enggak perlu takut, karena ASI mengandung hormon yang bisa mencegah obesitas," jelas dr. Ameetha Drupadi, CIMI, konselor laktasi di RS Mayapada, Jakarta Selatan, sekaligus instruktur pijat bayi bersertifikat kepada kumparanMOM, Selasa (9/4).
Ilustrasi bayi gemuk Foto: Shutterstock
Menurut dr. Ameethaa, tidak semua bayi gemuk berisiko terkena obesitas. Pasalnya, bayi gemuk bisa saja berkurang berat badannya seiring bertambahnya usia.
"ASI kan memang tinggi lemak dari hindmilk, jadi ya bisa saja bayi ASI gemuk. Tapi nanti usianya bertambah, berat badannya bisa berkurang, karena semakin banyak aktivitas dan gerakan yang dilakukan. Kalau masih usia 6 bulan ke bawah kan gerakannya masih sedikit, jadi di usia itu bayi memang cepat gemuk," papar dr. Ameetha.
Ilustrasi bayi bertambah berat dan tinggi badannya. Foto: Shutterstock
Nah Moms, jadi Anda tak perlu khawatir lagi jika bayi Anda yang masih mengkonsumsi ASI eksklusif terlihat sangat gemuk. Setelah berusia 6 bulah, tetaplah menyusui bayi hingga berusia 2 tahun atau lebih dengan disertai pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyusui bayi hingga berusia 2 tahun bisa mencegahnya terkena obesitas di kemudian hari. Jika bayi sudah berusia 6 bulan, berikan si kecil MPASI yang tinggi gizi dan alami, seperti buah atau sayuran segar, serta hindari pemberian makanan yang tinggi gula.
Ingat Moms, bukan bayi gemuk atau kurus yang sebenarnya harus jadi perhatian Anda. Tapi, apakah berat badan bayi meningkat sesuai dengan grafik pertumbuhan yang ditetapkan WHO. Jika pertumbuhan bayi baik dan tetap pada nilai rujukannya, maka Anda tak perlu khawatir.