Bayi Ini Dipuji karena Matanya Indah, Ternyata Alami Kondisi Kesehatan Langka

26 September 2023 14:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata biru pada bayi. Foto: Natalia Lebedinskaia/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata biru pada bayi. Foto: Natalia Lebedinskaia/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua mungkin memiliki kebanggaan tersendiri saat bayinya dipuji oleh orang lain. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Louise Bice asal Nottinghamshire, Inggris.
ADVERTISEMENT
Jadi Moms, Louise menceritakan pengalaman sang bayi yang banyak dipuji karena memiliki mata berwarna biru yang indah. Hampir setiap hari, ia menerima pujian tersebut dari orang lain. "Hampir enam atau tujuh kali setiap hari ia dipuji oleh orang lain," kata Louise (34) dikutip dari Mirror.
Namun, ternyata mata biru yang dimiliki bayinya, Aretria Bice, merupakan kondisi langka dan bahkan menyebabkan kebutaan. Kok bisa?

Kronologi Kondisi Mata Aretria Berubah

Aretria lahir dengan mata biru yang besar meski tidak ada anggota keluarga lain memiliki warna dan kondisi mata yang serupa. Namun, saat bayinya berusia enam bulan, warna biru pada mata Aretria mulai berubah warna menjadi putih berkabut seperti susu. Bahkan, saat terkena cahaya apa pun, bayinya akan menjerit kesakitan.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Louise dan suaminya, Connor Bice, mengira mata putri bungsunya itu terpukul mainan. Namun, saat diperiksakan ke dokter, Aretria didiagnosis menderita glaukoma kongenital bilateral yang parah. Ini adalah kelainan genetik yang menyebabkan tekanan ekstrem dan besar pada saraf optik.
Aretria pun harus menjalani operasi untuk mengatasi kondisi tersebut. Operasi pertama dilakukan pada Juni lalu di Birmingham Children's Hospital untuk mengurangi tekanan pada matanya. Operasinya sendiri berjalan selama empat jam. Namun, saat dilakukan tes lanjutan ternyata hasil operasinya gagal.
Operasi kedua dilakukan pada Agustus 2023 dan saat ini Louise dan Connor masih menunggu hasilnya. Dan yang menyedihkan, si kecil Aretria dinyatakan telah kehilangan hampir 100 persen penglihatannya pada salah satu mata dia.
ADVERTISEMENT
"Para dokter spesialis harus melakukan tes yang mengerikan padanya. Dan saat mengetahui bahwa dia telah kehilangan beberapa penglihatan pada kedua matanya. Setelah dua kali operasi, kami masih belum tahu apa yang akan terjadi. Penglihatan di mata kanannya pun tersisa hanya lima persen," cerita Louise.

Ingatkan para Orang Tua untuk Tetap Waspada dengan Kondisi Bayi Mereka

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sejak bayi mereka lahir, Louise dan suaminya mendapat berbagai pujian dari orang lain tentang mata bayinya yang disebut 'indah'. Ari --panggilan Aretria-- yang lahir pada 20 Oktober 2022 itu pun selalu mendapat penuh kasih dari orang tua maupun orang-orang di sekitarnya.
Bahkan, saat membawa anaknya ke rumah sakit, para dokter dan tenaga kesehatan menganggap anak mereka sangat manis. Dan tidak ada yang menyebutkan ternyata ada risiko kesehatan di balik kondisi matanya.
ADVERTISEMENT
Namun, mata besar yang 'indah' itu ternyata bisa menjadi pertanda serius. Dan orang tua lain diharapkan untuk selalu memperhatikan gejala-gejala yang tidak wajar.
"Saya tidak pernah menyangka mata besar Ari yang besar dan indah itu menjadi hal yang buruk. Tiba-tiba, suatu hari matanya jadi berkabut. Padahal, satu menit ia terlihat baik-baik saja, rapi 15 menit kemudian berubah total," ujar Louise yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Setelah mendapat salah satu mata putrinya berkabut, mereka membawa ke rumah sakit setempat lalu dirujuk ke Chesterfield Royal Hospital, Derbyshire. Dokter mengidentifikasi terdapat tekanan tinggi pada matanya namun tidak diketahui pasti mengapa hal itu terjadi.
Setelah dirujuk untuk menemui dokter spesialis di Queen's Medical Centre, Nottingham, Ari didiagnosis glaukoma kongenital bilateral. Para dokter spesialis pun mengungkapkan kasus ini sangat jarang terjadi. Dan bila dilakukan tindakan operasi, dokter sudah memperingatkan bahwa penglihatannya akan semakin buruk karena kerusakan sudah terjadi.
ADVERTISEMENT
"Dokter mengatakan dia terkena tekanan mata yang tinggi sejak lahir, karena sistem drainase cairan di matanya tidak terbentuk dengan baik ketika dia masih di dalam rahim," ungkap Louise.
Meski saat ini mereka masih menunggu hasil pascaoperasi, sejauh ini tanda-tanda menunjukkan bahwa operasi tersebut kemungkinan tidak berhasil. Bila harus menjalani operasi untuk ketiga kalinya, Louise dan Connor sudah tidak memiliki pilihan. Mengingat penglihatan bayinya sudah memburuk: hampir buta di mata kanan, dan mata kiri mengalami kompensasi (pengaburan).
Dari pengalamannya itulah Louise memperingatkan orang tua untuk mewaspadai berbagai gejala kesehatan yang terlihat pada bayi, meski mungkin tidak tampak berbahaya.
"Sebelumnya, dia [Ari] mendapat pujian tentang matanya. Sekarang saya merasa sangat canggung ketika orang mengatakannya. Secara estetika mungkin betul, tetapi memiliki mata besar dan indah tidak selalu bagus. Jika kami mengetahui hal ini sebelumnya, mungkin dia tidak akan mengalami kebutaan pada mata kanannya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT