Bayi Merangkak di Rumput, Baik atau Buruk Ya?

15 September 2018 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak di rumput.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak di rumput. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bayi merangkak umumnya di usia 7 hingga 10 bulan. Saat sudah bisa merangkak, si kecil biasanya akan semangat menjelajah ke berbagai tempat. Tak hanya di dalam rumah, jika Anda mengajaknya ke lapangan berumput, bisa jadi si kecil juga suka merangkak di sana.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak orang tua yang ternyata tidak memperbolehkan bayi merangkak di atas rumput. Alasannya beragam, mulai dari permukaan yang tidak halus hingga takut bayi kotor saat merangkak di rumput.
Mengutip laman Baby Center, mengajak bayi merangkak di rumput ternyata bermanfaat untuk anak. Merangkak di area yang agak kasar seperti rumput bisa menstimulasi sensory tactile atau indra peraba anak.
Ingat Moms, dalam tubuh manusia ada 7 indra, yaitu indra penglihatan, penciuman, pengecap, pendengaran, peraba, proprioseptif dan vestibular. Proses agar otak dapat mengintegrasikan informasi yang berasal dari 7 indra dengan baik, sehingga tubuh dapat merespons sesuai dengan situasi lingkungan yang dihadapi disebut sensori integrasi. Proses ini merupakan dasar yang sangat mendukung kemampuan akademik anak dan keterampilannya dalam bersosialisasi.
Bayi merangkak di rumput.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak di rumput. (Foto: Shutterstock)
Oleh karena itu, gangguan sensori integrasi pada anak tak boleh dianggap sepele. Anak-anak yang mengalami gangguan sensori integrasi atau sensory processing disorder akan memahami lingkungan dengan cara yang berbeda, baik hipersensitif (sangat sensitif) maupun tidak sensitif (hiposensitif).
ADVERTISEMENT
Gejala yang mungkin timbul jika anak terkena gangguan indera peraba, seperti:
a. Hipersensitif
1. Menolak menggunakan tangan saat bermain
2. Bereaksi berlebihan ketika terluka atau digigit serangga
3. Memilih menggunakan celana dan lengan panjang untuk menghindari kulit terkena sesuatu
b. Hiposensitif
1. Tidak menyadari dirinya kotor
2. Haus akan sentuhan, atau butuh untuk menyentuh objek atau orang.
Bayi merangkak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Thinkstock)
Nah Moms, Anda tentu tidak mau kan si kecil mengalami gangguan sensori integrasi? Jadi biarkan saja bayi merangkak di atas rumput karena ini baik untuk menstimulasi indera perabanya.
Tapi, Anda harus selalu mengawasi bayi saat merangkak di atas rumput, ya! Mengutip laman Kid Spot, sebelum mengajak bayi merangkak di atas rumput, pastikan tidak ada potensi bahaya di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja ada lubang yang dalam, benda-benda tajam, atau tumbuhan beracun yang mungkin saja dimasukkan ke dalam mulut bayi. Intinya, pastikan bayi bisa merangkak dengan aman dan awasi selalu bayi selama ia asyik merangkak di sana.