Bayi Terlalu Sering Digendong Jadi Bau Tangan? Ini Kata Dokter

30 Mei 2020 7:32 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi digendong. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi digendong. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
"Jangan terlalu sering digendong, nanti bayi jadi bau tangan!" Mungkin nasihat ini pernah Anda dengar atau sering terucap dari keluarga Anda. Ya, istilah 'bau tangan' kerap kali diucapkan untuk menyebut bayi yang selalu ingin berada di gendongan ibunya.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang mungkin menganggap itu bukan sesuatu yang baik, sebab bayi yang sering digendong dipercaya akan tumbuh menjadi anak yang manja. Lalu, benarkah bayi yang terlalu sering digendong jadi 'bau tangan'?
Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, M.Kes, menyatakan tidak benar bahwa bayi yang sering digendong bisa menjadi 'bau tangan'. Justru bayi sangat membutuhkan dekapan ibunya agar ia merasakan kehangatan dan kenyamanan.
bayi digendong ibu Foto: Shutterstock
"Keterbatasan fisik membuat bayi butuh dekapan kasih sayang orang dekatnya untuk membuatnya merasa nyaman, tenang dan damai," kata dr. Citra saat dihubungi kumparanMOM.
Namun sebenarnya manfaat menggendong bayi nggak cuma dirasakan si kecil. Mengutip Marion Rose, adapun kegiatan menggendong ini memiliki banyak manfaat untuk anak dengan ibunya. Antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Membangun Kedekatan

Menggendong bayi pada tahun pertama kehidupannya memang sangat penting karena itu akan membantu Anda dan si kecil membangun kedekatan dengan mudah. Kedekatan ini pun membawa banyak manfaat lain, misalnya perkembangan emosi anak menjadi lebih sehat, mampu menstimulasi otaknya yang sedang berkembang, dan mengurangi tangisannya.

Lebih Pintar

Bayi yang digendong ibunya cenderung mempunyai fleksibilitas emosional, fungsi sosial, dan perkembangan kognitif yang lebih baik dari pada yang tidak. Anak yang sering dipeluk ibunya sampai berusia 12 bulan, diketahui lebih percaya diri, mandiri, kompeten secara sosial, memiliki rasa ingin tahu tinggi, mandiri, dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Mempunyai Emosi dan Fisik yang Sehat

Bayi baru lahir yang langsung digendong oleh ibunya, dipercaya memiliki perkembangan emosi yang lebih sehat daripada yang tidak. Selain itu, kegiatan menggendong ini juga membantu si kecil untuk mengembangkan kekuatan fisik, keseimbangan, koordinasi tubuh yang lebih baik, sampai berpengaruh terhadap kesehatan pencernaannya.
ADVERTISEMENT
Ketika digendong, secara alamiah keterampilan motorik bayi berkembang saat ia menggunakan otot untuk menyesuaikan diri dengan gerakan orang yang menggendongnya. Misalnya bila posisi kaki bayi ketika digendong mengangkang, itu akan mendorong perkembangan pinggul yang sehat. Saat digendong, bayi pun menjadi lebih rileks, Moms.
Bayi yang digendong Foto: Shutterstock

Tidak Mudah Menangis

Bayi yang digendong setidaknya 2 jam sehari, bisa membuat tangisannya berkurang karena kebutuhan utama yakni sentuhan dan kasih sayang dari orang tuanya terpenuhi. Namun gendonglah ia secukupnya agar tidak overstimulasi. Sebab jika sudah begitu si kecil justru malah menjadi mudah menangis.
"Seiring dengan perkembangannya (terutama sudah saat anak mulai bisa jalan) justru jangan sering digendong. Biarkan ia eksplor lingkungan di sekitarnya," ujar dr. Citra
ADVERTISEMENT

Lebih Bahagia

Sementara untuk orang tua, menggendong bayi akan membuat Anda terhindar dari stres bahkan depresi. Karena lewat kegiatan ini, akan meningkatkan kadar hormon prolaktin keibuan Anda sehingga Anda merasa lebih bahagia. Nah mulai sekarang, jangan ragu lagi dengan istilah 'bau tangan'.