Bayi yang Baru Lahir Harus Segera Menangis, Kenapa?

24 Juni 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi lahir (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi lahir (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Suara tangis bayi yang melengking saat baru dilahirkan biasanya disambut dengan kebahagiaan. Pasangan atau keluarga yang telah menanti dengan cemas di rumah sakitpun mungkin akan segera berseru, "Bayinya sudah lahir!" sambil mengucap syukur atau selamat.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya ada yang lebih penting dari tangisan pertama bayi, terutama tangisan dengan suara yang melengking atau kuat. Bahkan pada setiap persalinan, dokter akan mengupayakan agar bayi dapat segera bernapas dengan spontan, kuat dan teratur. Kenapa sih, sebenarnya?
Tangisan pertama bayi saat dilahirkan menandakan bahwa sistem pernapasannya berfungsi dengan baik, Moms. Bila saat dilahirkan bayi tidak menangis (atau menangis tapi tidak kuat), diduga paru-parunya tidak mengembang dengan baik.
Kekhawatiran ini juga terjadi bila bayi menangis tapi tidak langsung seketika saat dilahirkan atau terlambat. Paru-paru bayi yang tidak mengembang dengan baik, akan memengaruhi fungsi organ-organ vital tubuh lainnya.
Asfiksia adalah hal lain yang juga dikhawatirkan terjadi bila bayi tidak segera menangis saat dilahirkan. Ini adalah kondisi di mana bayi kekurangan asupan oksigen dan memiliki kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi di dalam darah. Bayi yang mengakami asfiksia juga kekurangan aliran darah ke organ-organ penting seperti otak, jantung, dan ginjal.
ADVERTISEMENT
Data World Health Organization menyebutkan, di Indonesia sebanyak 27 persen kematian bayi baru lahir disebabkan karena asfiksia. Angka ini membuat asfiksia menjadi penyebab ke-2 tertinggi kematian bayi setelah kelahiran prematur.
Lalu apa penyebabnya? Umumnya, kasus-kasus asfiksia dikaitkan dengan kondisi ibu, tali pusat dan plasenta atau kondisi bayi ketika masih dalam kandungan. Karenanya, sangat penting untuk memeriksakan kehamilan Anda secara berkala dan pastikan kebutuhan gizi ibu maupun janin terpenuhi selama masa kehamilan.