Begini Cara Menjawab Pertanyaan Anak Tentang Natal

25 Desember 2018 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak perlu diajari makna natal yang sesungguhnya (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Anak perlu diajari makna natal yang sesungguhnya (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Umat Nasrani di dunia memperingati kelahiran Yesus Kristus dengan perayaan Natal setiap tanggal 25 Desember. Meski begitu, momen Natal tidak hanya menarik perhatian umat Kristiani saja. Bisa saja, anak yang berasal dari keluarga yang tidak merayakan Natal misalnya, ikut penasaran ingin mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
Anak, bisa saja bertanya pada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya mengenai hal-hal yang mereka amati terkait momen Natal. Apakah anak Anda juga begitu, Moms? Bila ya, jangan acuhkan pertanyaannya.
Berilah anak jawaban yang jelas agar anak memperoleh pemahaman mengenai hal-hal yang memang nyata terjadi di sekelilingnya. Meski tidak merayakan Natal, pemahanan ini bisa membuat anak lebih mengenal dan menghargai keberagaman yang ada.
Tapi, bagaimana menjawabnya? Berikut kumparanMOM merangkum beberapa pertanyaan tentang Natal yang kerap ditanyakan oleh anak dan cara menjawabnya.
Ilustrasi Kelahiran Yesus Kristus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelahiran Yesus Kristus (Foto: Pixabay)
"Natal itu perayaan apa, sih?"
Natal adalah tanggal yang disisihkan oleh umat Kristiani untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember di seluruh dunia. Tapi sebenarnya, Yesus tidak dilahirkan tepat pada tanggal 25 Desember.
ADVERTISEMENT
Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan perayaan bangsa Romawi kuno untuk menghormati Saturnus (Dewa Panen) dan Mithras (Dewa Cahaya Kuno) di mana hari perayaan ini datang tepat setelah titik balik matahari musim dingin dan jadi lambang bahwa musim dingin tidak akan berlangsung selamanya.
Menurut catatan sejarah, Yesus dilahirkan hampir 2000 tahun yang lalu. Bagi umat Nasrani, Yesus adalah Anak Allah dan Juru Selamat dunia. Umat Kristiani percaya bahwa Ia datang ke dunia untuk mati sebagai penebus dosa-dosa manusia sehingga manusia dapat pergi ke surga.
Ilustrasi kelahiran bayi Yesus (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelahiran bayi Yesus (Foto: Pexels)
"Siapakah Yesus Kristus?"
Yesus adalah Anak Allah yang mati untuk menebus dosa, hidup kembali, dan merupakan satu-satunya jalan ke surga. Yesus adalah Allah Anak, maka seperti Allah Bapa, Yesus selalu ada.
ADVERTISEMENT
Sekitar 2.000 tahun yang lalu, Allah mengirim Putra-Nya dari surga ke bumi sebagai manusia. Yesus lahir di Betlehem. Seperti anak-anak lain, Yesus belajar berbicara dan membaca serta membantu orang tua-Nya.
Meski begitu, Yesus juga berbeda: Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Dia tidak pernah memiliki pikiran buruk atau perilaku buruk atau tindakan buruk. Dia bukan hanya manusia tetapi juga Allah yang sempurna dan suci. Demikianlah umat Nasrani mengimaninya.
"Tapi kenapa disebut Natal?"
Kata “Natal” berasal dari bahasa Portugis yang artinya “kelahiran”. Kata Natal juga bisa berasal dari ungkapan bahasa Latin “dies natalis” yang artinya “hari lahir.” Sementara dalam bahasa Inggris “Christmas” datang dari frase “The Mass of Christ” yaitu ibadah bagi Kristus.
Ilustrasi drama Natal (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi drama Natal (Foto: Shutterstock)
"Apa saja yang dilakukan umat Kristiani lakukan saat Natal?"
ADVERTISEMENT
Seperti kebanyakan hari besar keagamaan lainnya, pada Hari Natal biasanya keluarga dan handai taulan berkumpul untuk mengingat hal-hal yang baik yang mereka nikmati sepanjang tahun. Mereka biasanya juga saling membawakan bingkisan, menyiapkan hidangan istimewa dan saling memberi hadiah.
Umat Nasrani biasanya juga akan beribadah ke gereja pada malam Natal (24 Desember) maupun pada Hari Natal. Selain ibadah Natal, biasanya gereja juga mengadakan kegiatan-kegiatan lain untuk merayakan Natal. Misalnya menggelar drama untuk menceritakan peristiwa kelahiran Yesus.
Tidak hanya itu, rumah-rumah dan gereja biasanya juga didekorasi dengan figur-figur seperti palungan dan bayi Yesus, Maria dan Yusuf, kandang dan binatang, gembala, orang Majus dan malaikat.
Ornamen Sinterklas (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ornamen Sinterklas (Foto: Pixabay)
"Terus Sinterklas itu, siapa? Apakah benar-benar ada?"
ADVERTISEMENT
Kisah tentang Sinterklas atau Santa Klaus dimulai dengan seorang bernama Nicholas, yang lahir pada abad ketiga di desa Patara atau daerah Yunani yang pada masa ini merupakan area di pantai selatan Turki.
Orang tua Nicholas yang kaya raya dan membesarkannya menjadi seorang Kristen yang taat, meninggal akibat wabah penyakit ketika Nicholas masih muda. Namun, Nicholas tetap mengingat dan mematuhi isi Alkitab.
Salah satunya, kata-kata Yesus dalam Markus 10:12 yang isinya, ""Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Akhirnya, Nicholas menggunakan seluruh kekayaan yang dia miliki dari warisan orangtuanya untuk membantu mereka yang membutuhkan, yang sakit, dan yang menderita. Dia mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan diangkat menjadi Uskup Myra saat masih muda dan menjadi terkenal di seluruh negeri karena kedermawanannya.
ADVERTISEMENT
Hadiah-hadiah dari Nicholas inilah yang kemudian berkembang jadi kisah Sinterklas, meski sebenarnya yang paling utama adalah hadiah sejatinya untuk melayani sesama.
Dekorasi pohon natal Windsor Castle (Foto: Dok. Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Dekorasi pohon natal Windsor Castle (Foto: Dok. Shutterstock)
"Kalau Pohon Natal itu, buat apa?"
Pohon Natal atau Pohon Terang adalah pohon cemara yang dihias dengan lampu kelap-kelip dan berbagai hiasan yang indah. Ini merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan selama berabad-abad di benua Eropa.
Bahkan sebelum Kekristenan menjadi agama resmi kerajaan Romawi, bangsa Romawi yang memeluk kepercayaan pagan juga memakai pohon cemara untuk kuil mereka.
Konon, Pohon Natal menjadi populer di Inggris lalu menyebar ke berbagai belahan dunia pada sekitar tahun 1840 setelah Pangeran Albert, suami Ratu Victoria, menghias kastilnya di Windsor dengan pohon ini saat Natal tiba.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, banyak umat Nasrani memakai pohon cemara dengan pengertian daunnya yang selalu hijau menjadi lambang hidup yang kekal di dalam Tuhan. Pohon Natal yang dihiasi lilin-lilin atau lampu-lampu kecil juga melambangkan bintang atau cahaya Tuhan sementara ranting-rantingnya yang digantungi hadiah bagi sanak keluarga yang mereka kasihi.
Suasana Natal (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Natal (Foto: Pixabay)
"Apakah semua merayakan Natal pada hari yang sama?"
Ya dan tidak. Memang tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai Hari Natal. Namun di berbagai negara, bisa saja perayaan Natal digelar di tanggal yang berbeda-beda.
Di Belanda misalnya, setiap tanggal 5 Desember masyarakat biasanya akan berjejalan di satu jalan utama yang disebut Sinterklaas Avond atau St. Nicholas Eve untuk menantikan kedatangan tokoh legenda kemurahan hati dan kebaikan Natal ini.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 6 Desember mereka merayakan dengan kegiatan keluarga barulah semua orang bersiap untuk mempersiapkan Hari Natal pada tanggal 25 Desember dan Hari Tiga Raja pada tanggal 6 Januari.
Hadiah-hadiah Natal (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Hadiah-hadiah Natal (Foto: Pixabay)
Sementara di Rusia, Natal diperingati dengan melakukan rangkaian pembacaan doa khusus dan puasa, kadang-kadang selama 39 hari, hingga 6 Januari, yang merupakan Malam Natal mereka. Kenapa tanggal 6 Januari? Karena inilah saat di mana bintang malam pertama muncul di langit.
Pada hari inilah umat Nasrani di Rusia mulai makan malam dua belas hidangan untuk menghormati masing-masing dari dua belas rasul yang dimiliki Yesus juga hidangan ikan, sup bit atau Borsch, kubis diisi dengan millet, buah kering yang dimasak, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara pada 7 Januari yang dianggap sebagai Hari Natal, lagu-lagu pujian dan nyanyian akan dinyanyikan. Orang-orang berkumpul di gereja-gereja yang telah dihiasi dengan pohon Natal, bunga-bunga dan lampu-lampu berwarna. Makan malam Natal termasuk berbagai hidangan daging sapi, angsa dan babi.