Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat anak belajar berjalan , tentu orang tua ingin memberi dukungan atau membantunya. Ini juga biasanya yang jadi alasan orang tua membeli baby walker. Karena dilengkapi roda dan bisa berpindah tempat bila bayi menggerakkan kakinya, alat ini dipercaya dapat membantu anak belajar berjalan. Benarkah?
ADVERTISEMENT
Bukan hanya tidak benar, ternyata penggunaan baby walker tidak efektif untuk membantu anak belajar berjalan dan tidak aman, Moms! Bukannya bisa belajar berjalan, si kecil justru bisa celaka bila menggunakannya.
Sebuah penelitian yang dijelaskan dalam Journal Pediatrics menyebutkan, tiap tahunnya ada 9.000 anak di Amerika Serikat yang cedera karena menggunakan baby walker. Melansir laman CNN, 90 persen kasus kecelakaan akibat baby walker menyebabkan cedera pada bagian kepala dan leher. Penyebab umumnya, yakni bayi terjatuh karena sudah dapat menyentuh atau menarik benda-benda yang bisa terjangkau olehnya saat menggunakan baby walker.
Menurut Dr Gary Smith, penulis studi dari Nationwide Children’s Hospital di Columbus, Ohio, angka kecelakaan yang mereka hitung hanyalah berdasarkan angka yang dilaporkan rumah sakit. Ini memungkinkan jumlah anak yang mengalami kecelakaan bisa lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
"Baby walker menyebabkan bayi bergerak cepat - hingga 1,2 meter per detik – padahal bayi belum cukup siap," kata Smith kepada Channel News Asia.
Melihat tingginya angka kecelakaan ini, American Academy of Pediatrics (AAP) menyerukan larangan penggunaan baby walker dengan roda.
Bagaimana di Indonesia? Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan baby walker tidak mempengaruhi anak belajar berjalan lebih cepat. Justru alat ini menyebabkan bayi malas berjalan, karena telah dipermudah dengan baby walker.
Ya Moms, bayi yang menggunakan baby walker cenderung berdiri menggunakan ujung jari kaki. Kondisi ini akan memengaruhi cara berjalan bayi. Bayi jadi keliru mempelajari cara berjalan yang benar yaitu dengan cara menapak dan melangkah.
Jadi bagaimana sebaiknya? IDAI menyarankan orang tua melatih anak belajar berjalan dengan cara turun-temurun dilakukan, tapi tetap ampuh dan tergolong aman. Seperti, memegangi tangan anak saat ia melangkahkan kaki. Bila langkahnya sudah semakin mantap, Anda bisa mulai melatih si kecil memegang hanya satu bagian tangan Anda.
ADVERTISEMENT
------------------------------------
Masih ada artikel-artikel seputar anak belajar berjalan yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk, baca habis semuanya!