Benarkah Bayi di Dalam Kandungan Bisa Ikut Merasa Sedih?

23 Agustus 2018 16:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benarkah bayi di dalam kandungan bisa ikut merasa sedih? (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah bayi di dalam kandungan bisa ikut merasa sedih? (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kegiatan bayi dalam kandungan sehari-hari kebanyakan adalah bermain, Moms. Mulai dari meremas-remas kantung ketuban, menendang-nendang hingga berjungkir balik. Namun, pada kenyatannya bayi tak melulu bergembira di dalam sana. Kadang-kadang, dia pun bisa mengalami perasaan tidak enak. Misalnya seperti merasa stres atau sedih. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
Memang benar, Moms, bayi di dalam kandungan juga bisa merasakan stres, sedih ataupun perasaan tertekan. Perasaan itu diperoleh dari sang ibu yang sedang memiliki kondisi hati dan pikiran yang tidak baik. Di saat emosi ibu sedang tidak stabil, cemas atau ketakutan, bayi di dalam kandungan cenderung akan sangat aktif bergerak. Begitu juga ketika emosi ibu sedang meluap-luap, merasa kesal, sedih atau marah.
Memang mengherankan mengapa hal ini bisa terjadi. Padahal tidak ada satu jaringan saraf pun yang menghubungankan antara ibu dan janinnya. Juga tidak ada kontak fisik langsung diantara keduanya. Lalu, bagaimana ibu bisa berbagi rasa dengan bayi di dalam kandungan?
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
Menurut para ahli, perubahan emosi yang dirasakan ibu ditularkan pada bayi dalam kandungannya melalui adrenalin yang meningkat di dalam tubuh ibu. Hormon adrenalin ini bisa menembus dinding plasenta, dan selanjutnya masuk ke dalam aliran darah bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya hormon adrenalin yang cukup tinggi di dalam darah bayi inilah yang akan mempengaruhi emosinya sehingga ia juga bisa ikut merasakan sedih, kesal maupun marah. Tapi bukan peristiwa yang membuat ibu menjadi marahlah yang terekam oleh bayi, melainkan perasaan dan sensasi yang ditimbulkan dari marah, yang membuat jantung ibu berdebar lebih dari biasanyalah yang ditangkap bayi.
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin dalam kandungan. (Foto: Thinkstock)
Anda tentu tak ingin membuat si kecil di dalam sana bersedih kan,Moms? Oleh sebab itu, bijaklah mengelola mood Anda dengan baik. Normal memang selama kehamilan perasaan Anda dapat bercampur aduk seperti marah, kemudian senang, lalu tiba-tiba sedih kembali dalam waktu yang bersamaan. Tapi hal itu bisa diatasi dengan cara istirahat yang cukup, melakukan me time, rileks, berolahraga, atau meminta dukungan dari pasangan dan keluarga. Percayalah Moms, bahwa dibalik bayi yang sehat ada kebahagiaan ibu yang berperan di dalamnya.
ADVERTISEMENT