Benarkah Depresi Usai Melahirkan Bisa Terulang di Tiap Kehamilan?

4 September 2021 19:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benarkah Depresi Usai Melahirkan Bisa Terulang di Tiap Kehamilan? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Benarkah Depresi Usai Melahirkan Bisa Terulang di Tiap Kehamilan? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, ibu akan disibukkan dengan kegiatan menyusui dan mengurus bayi. Mulai dari mengganti popok, memandikan bayi, dan berbagai hal lainnya akan dilewati bersama si kecil. Kondisi ini bisa jadi membuat sebagian besar ibu merasa lelah dan kurang istirahat. Bahkan, beberapa ibu dapat terkena depresi setelah melahirkan atau biasa dikenal dengan istilah postpartum depression (PPD).
ADVERTISEMENT
Depresi pasca-persalinan merupakan tekanan psikis yang menyebabkan ketidakstabilan mental, seperti merasa kesepian, sedih, mudah marah, adanya rasa bersalah yang berlebihan, cemas, susah tidur, hingga ada juga yang sampai ingin bunuh diri!
Menurut American Psychological Association (APA), satu dari tujuh ibu akan mengalami depresi pasca-persalinan atau PPD. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan bahwa depresi yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah umum yang memengaruhi sekitar 13 persen perempuan di dunia.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bila ibu pernah mengalami depresi setelah melahirkan di kehamilan pertama atau sebelumnya, apakah kondisi ini juga bisa terjadi lagi di kehamilan berikutnya? Yuk, simak penjelasan ahli berikut ini.

Kata Dokter soal Benar Tidaknya Depresi Usai Melahirkan Bisa Terjadi Tiap Kehamilan

Ilustrasi depresi pada ibu usai melahirkan. Foto: Shutter Stock
Sebelumnya perlu dipahami dulu bahwa depresi pasca-persalinan merupakan hal yang berbeda dengan baby blues. Baby blues sendiri diartikan sebagai suatu kondisi gangguan suasana hati yang bisa menyerang ibu setelah melahirkan. Biasanya, baby blues terjadi selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Vonne Jones, MD, Dokter Kandungan di Houston, Texas, Amerika Serikat PPD (postpartum depression) bisa berlangsung selama beberapa minggu setelah melahirkan atau bisa terjadi kapan saja setelah melahirkan --mulai dari enam minggu hingga tahun pertama setelah melahirkan.
"Tidak semua orang mengalaminya lagi. Tapi, ada risiko yang lebih tinggi bagi pasien dalam situasi stres, seperti menjadi orang tua tunggal, riwayat gangguan mood, kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar," ujar Jones seperti dilansir Romper.
Ilustrasi depresi pada ibu usai melahirkan. Foto: Shutter Stock
Bahkan, menurut data statistik yang dilaporkan laman resmi Postpartum Depression, ibu yang memiliki status sosial ekonomi rendah dan tidak memiliki akses pelayanan kesehatan yang memadai, 11 kali lebih mungkin mengalami depresi usai melahirkan.
Namun, tak hanya pada ibu. Rupanya, efek depresi pasca-persalinan juga bisa dialami oleh ayah. Ya Moms, ada sekitar 25 persen ayah baru dan hingga 8 persen orang tua angkat dilaporkan pernah mengalaminya juga.
ADVERTISEMENT
Nah, bila Anda adalah salah satu ibu yang pernah alami PPD di kehamilan sebelumnya, Jones menuturkan bahwa ada kemungkinan Anda akan kembali mengalami gejala yang sama di kehamilan selanjutnya. Menurutnya, ada kemungkinan 10 hingga 50 persen Anda akan mengalaminya lagi.
"Ini sangat mirip dengan seseorang yang mengalami hipertensi saat hamil. Ada kemungkinan lebih tinggi (depresi pasca-persalinan) itu terjadi," paparnya.
Jadi, pastikan Anda untuk selalu berkonsultasi dengan terapis atau psikiater untuk dapat mengatasi kondisi ini, Moms. Dengan begitu, ini bisa mengurangi kemungkinan gejala buruk yang bisa saja terjadi.
Selain itu, Anda juga bisa memberi tahu kondisi yang tengah Anda alami ke pasangan, keluarga, atau kerabat terdekat. Hal ini bermanfaat untuk mendapatkan dukungan dari mereka.
ADVERTISEMENT
"Jangan merasa bersalah karena meminta bantuan. Karena jika ada orang di sekitar, mengapa tidak meminta mereka melakukan hal-hal untuk membantu dan mendukung Anda," tutup Jones.