news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Benarkah Jarang Minum Air Putih Sebabkan Penyakit Ginjal? Ini Kata Dokter!

13 Maret 2025 16:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak minum air putih Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak minum air putih Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gagal ginjal kini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi anak-anak hingga remaja juga sudah banyak yang didiagnosis penyakit ini. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari bahwa salah satu faktor risikonya berasal dari kebiasaan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Perilaku yang kurang baik, seperti kurangnya konsumsi cairan serta sedentary lifestyle (tidak banyak bergerak), menjadi salah satu faktor yang berperan dalam menimbulkan terjadinya penurunan fungsi ginjal," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam konferensi pers World Kidney Day di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/3).
Senada, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, juga menyoroti kurangnya kebiasaan minum air putih dalam jangka waktu lama berisiko memicu penyakit ginjal pada seluruh kelompok usia.
"Bisa (sebabkan penyakit ginjal), tapi bukan secara langsung, tetapi jangka panjang yang biasanya karena kekurangan cairan yang kronik," kata dr. Pringgodigdo.
dr. Pringgodigdo menjelaskan, dampak kekurangan cairan --tidak termasuk minuman dengan pemanis buatan-- bisa memicu gangguan fungsi ginjal secara bertahap. Biasanya, terjadinya penyakit ginjal yang berkaitan dengan kekurangan cairan tubuh dikarenakan adanya infeksi yang menyebabkan peradangan dan batu ginjal.
ADVERTISEMENT
"Biasanya bertahap gejalanya dan melalui penyakit yang lain, misalnya jadi risiko infeksi berulang karena kekurangan cairan, salurannya berisiko infeksi. Kemudian ada batu ginjal karena kekurangan cairan. Jadi zat-zat pembentuk batu tinggi, sehingga terjadi batu ginjal melalui hal tersebut," jelas dia.

Penyebab Penyakit Ginjal pada Anak-anak

Ilustrasi Anak Penderita Penyakit Ginjal. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, dr. Pringgodigdo juga menyoroti kasus gagal ginjal pada anak yang juga ramai di media sosial. Terkait jumlah anak yang menderita penyakit ginjal, PERNEFRI masih mengumpulkan datanya berkolaborasi dengan para ahli nefrologi pediatrik.
Namun, diakuinya bahwa penyebab penyakit ginjal pada anak-anak tidak sepenuhnya dikarenakan gaya hidup. Tetapi, ada penyakit khusus lain yang diidap anak-anak tersebut, sehingga bisa memicu gagal ginjal.
"Dan juga sebabnya, itu sebenarnya bukan hanya lifestyle, tapi juga ada penyakit khusus memang di anak-anak yang bisa sebagai penyebab gagal ginjal. Kalau di dewasa ada diabetes dan hipertensi, kalau di anak ada yang disebut sindrom nefrotik atau glomerulonefritis atau peradangan di bagian ginjal, ini salah satu penyebab utamanya dari gagal ginjal pada usia anak-anak," ujar dr. Pringgodigdo.
ADVERTISEMENT
PERNEFRI pun terus mendorong adanya peningkatan akses terhadap pasien anak agar bisa mendapatkan terapi ginjal. Bila sebelumnya terpusat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, ia menyebut kini semakin banyak RS yang bisa memberikan pelayanan terapi ginjal pada anak-anak.
Nah Moms, bila penyakit ginjal pada anak tidak segera mendapat perawatan, maka dampaknya bisa sampai ia dewasa. Maka dari itu, pentingnya deteksi dini gangguan ginjal sehingga tidak berkembang menjadi gagal ginjal di usia yang masih muda.
"Penyakit ginjal kronis biasanya tidak terdeteksi hingga fungsi ginjal sudah hilang 90 persen, atau tinggal 10 persen fungsinya. Dan biasanya tidak dapat membaik sendiri atau irreversible. Namun, dapat ditangani. Oleh karena itu, semakin dini terdeteksi, maka semakin baik kesempatan kita untuk menghambat penyakit ginjal ini menjadi gagal ginjal," pungkasnya.
ADVERTISEMENT