Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Benarkah Terapi Akupuntur Bisa Tingkatkan Produksi ASI?
7 Agustus 2018 11:53 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:20 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap ibu tentu ingin memberikan ASI eksklusif di enam bulan pertama kehidupan bayi. Sebab, pada usia itu ASI adalah makanan dan sumber nutrisi terbaik bagi bayi yang kandungannya sudah tak diragukan lagi. Sayangnya, keinginan ibu terkadang tak sejalan dengan kenyataan karena beberapa kondisi. Misalnya akibat stres dan kelelahan mengurus bayi yang bisa menyebabkan produksi ASI tidak lancar atau bahkan tidak keluar.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan khawatir bila Anda mengalami hal di atas, Moms. Untuk membantu melancarkan kembali produksi ASI, Anda bisa mencoba metode pengobatan akupuntur. Teknik ini menggunakan sebuah jarum akupuntur yang sangat halus, lalu ditusukkan pada bagian tubuh tertentu dengan tujuan memperbaiki fungsi tubuh agar terjadi keharmonisan atau keseimbangan dalam tubuh.
"Produksi ASI dapat meningkat dan lancar setelah tindakan akupuntur," ujar Dr. Endang M. Soewondo, SpAk dalam seminar dan workshop 'Kupas Tuntas Relaktasi' di Auditorium RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Sabtu (4/8).
Dr Endang menjelaskan bahwa mekanisme kerja akupuntur terbagi pada dua tahap. Pertama, akupuntur akan memberikan stimulasi melalui titik-titik akupuntur, sehingga menimbulkan rangsangan pada organ tubuh tertentu yang bertujuan tujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan fungsinya. Kedua, titik-titik tertentu yang telah distimulasi akan dilanjutkan menuju organ target sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan produksi ASI dan menjaga kelancaran pengeluaran ASI.
ADVERTISEMENT
Titik-titik akupuntur, kata Dr Endang, disesuaikan dengan kondisi ataupun keluhan ibu. Namun, titik utamanya berada pada tiga bagian tubuh. Pertama pada titik CV17 (Danzhong), yang terletak setinggi sela iga 4 pada pertengahan garis penghubung kedua papila mamae. Kedua, ST 18 (Rugen) terletak di dada tepat di bawah papila mammae. Dan ketiga, SI 1 (Shaoze) yaitu terletak pada sisi ulnar jari tangan kelima setengah sentimeter di belakang dan lateral dari basis kuku.
Jangan takut dengan jarum yang digunakan pada saat menjalani akupuntur, Moms. Jarum tersebut sangat halus sehingga tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit yang berarti pada tubuh Anda. Bahkan jarum yang digunakan pun hanya sekali pakai untuk menghindari infeksi atau penularan penyakit.
ADVERTISEMENT
Dr Endang mengatakan bahwa akupuntur idealnya dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Lalu, kembali diulang untu dievaluasi sebanyak 8 hingga 10 kali. Namun, bila hasil yang didapat belum memuaskan, maka terapi dapat diulang dengan interval satu minggu.
Bagaimana dengan Anda Moms, apakah pernah melakukan akupuntur untuk meningkatkan produksi ASI ? Bila pernah, yuk bagikan cerita dan pengalaman Anda di kolom komentar ya!