Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Telur mengandung protein, lemak sehat, dan berbagai nutrisi lainnya, sehingga baik untuk dijadikan pilihan menu makan sehat anak. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya apakah ada batasan berapa banyak telur yang boleh mereka makan setiap hari. Sebab selain mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, telur juga mengandung kolesterol.
ADVERTISEMENT
Seringkali telur menjadi menu andalan bagi banyak orang. Harganya yang cenderung murah, mudah didapat dan dikreasikan dalam berbagai menu makanan, menjadikan telur banyak disukai. Apalagi telur juga memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Namun demikian, penting untuk memastikan anak tidak hanya mengkonsumsi protein dari telur saja ya, Moms. Semakin beragam konsumsi protein anak, semakin baik untuk tubuhnya. Apa saja sih nutrisi yang terkandung dalam telur?
Kandungan Nutrisi dalam Telur
Protein
Dikutip dari Verywell Family, para pakar menyebut untuk anak-anak usia 9 hingga 13 tahun harus mendapatkan lima hingga enam ons protein setiap harinya. Sementara untuk anak yang lebih muda hanya membutuhkan dua hingga empat ons. Rata-rata satu telur dihitung mengandung 1 ons protein.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, ikuti pedoman 'Isi Piringku' Kemenkes, Moms. Yakni dengan membagi isi piring dalam setiap kali makan terdiri dari sepertiga buah dan sayuran, sepertiga makanan kaya protein (seperti telur), dan sepertiga makanan kaya serat karbohidrat (seperti roti gandum atau pasta).
Kolin
Selain mengandung protein, telur juga merupakan sumber kolin yang baik. Kolin adalah nutrisi penting yang mendukung perkembangan kognitif. Satu telur rebus besar mengandung sekitar 147 mg kolin. Asupan yang dianjurkan untuk anak-anak yakni:
- 150 mg setiap hari dari 7 bulan sampai 1 tahun
- 200 mg setiap hari dari 1 hingga 3 tahun
- 250 mg setiap hari dari 4 hingga 8 tahun
- 375 mg setiap hari dari usia 9 hingga 13 tahun
ADVERTISEMENT
- 550 mg setiap hari dari 14 hingga 18 tahun.
Jadi, satu hingga dua butir telur setiap hari akan memenuhi kebutuhan anak yang lebih kecil. Sementara, remaja membutuhkan lebih banyak telur atau bisa dikonversi ke jenis makanan mengandung kolin lainnya, seperti daging, unggas, ikan, produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Telur dan Kolesterol
Selain pentingnya keragaman nutrisi, tekstur, dan rasa, alasan penting lainnya untuk memastikan telur bukan satu-satunya sumber protein bagi anak adalah karena telur mengandung kolesterol. The American Heart Association merekomendasikan kurang dari 300 mg kolesterol setiap hari. Satu telur besar mengandung 187 mg kolesterol.
Kolesterol terdapat pada makanan yang berasal dari hewan. Makanan lain yang tinggi kolesterol seperti produk susu penuh lemak, daging merah, kerang, dan ayam. Makanan-makanan tersebut berkontribusi pada asupan kolesterol harian dan batas 300mg per hari.
ADVERTISEMENT
Misalnya, telur saat sarapan (187 mg), tuna saat makan siang (13 mg dalam salad tuna setengah cangkir), yoghurt susu murni untuk camilan (25 mg dalam 5 ons), dan es krim setelah makan malam (29mg dalam 1/2 cangkir). ) akan menghasilkan sekitar 254 mg untuk hari itu.
Selain soal kolesterol, masih banyak orang tua yang memutuskan menunda memberikan telur pada anak untuk mencegah alergi. Padahal menurut pakar, orang tua justru perlu memperkenalkan telur sejak awal pada anak untuk menghindari alergi. Jika khawatir ada alergi atau ada turunan alergi, sebaiknya berikan telur dalam jumlah sedikit dan bertahap.