Berapa Lama Efek Kontrasepsi Bertahan di Tubuh Setelah Disetop Penggunaannya?

10 Januari 2023 19:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berapa Lama Efek Kontrasepsi Bertahan di Tubuh Setelah Disetop Penggunaannya? Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Berapa Lama Efek Kontrasepsi Bertahan di Tubuh Setelah Disetop Penggunaannya? Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah terpikir berapa lama efek kontrasepsi yang digunakan bertahan di dalam sistem tubuh manusia? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas saat Anda berencana mengubah metode atau melepas kontrasepsi karena ingin program hamil. Ternyata, jawabannya tergantung pada jenis KB yang digunakan.
ADVERTISEMENT
"Namun, sebagian besar metode KB tidak akan bertahan lama setelah dihentikan penggunaannya. Secara umum, dibutuhkan 4-5 waktu paruh (waktu yang diperlukan untuk turunnya kadar obat dalam plasma pada fase eliminasi menjadi separuhnya, Red) untuk menghilangkan obatnya," ungkap Dokter Kandungan di Spectrum Health West Michigan, Dr. Joya Johnson, dikutip dari Romper.
Namun, jika Anda tidak yakin yang dimaksud waktu paruh, Anda bisa mencoba untuk membayangkannya seperti ini: bila Anda pengguna pil KB dan masih meminumnya secara rutin maka obatnya akan tetap bertahan dalam tubuh. Namun, jika Anda melewatkan dua pil atau lebih dalam beberapa hari, maka kemanjurannya akan menurun drastis akan obat akan mulai keluar dari sistem tubuh.
Ilustrasi pil KB. Foto: Shutter Stock
Bila masih bingung, coba pahami penjelasan berikut:
ADVERTISEMENT

1. Untuk pengguna pil KB

Setelah hormon keluar dari sistem tubuh, tubuh akan membutuhkan beberapa waktu sebelum waktu menstruasi tiba. Dokter Kandungan Dr. Alex Polykov menuturkan, pil KB kombinasi (estrogen dan progestin) selama dikonsumsi akan menekan ovulasi, sehingga butuh waktu untuk melanjutkan ovulasi setelah pilnya tidak lagi diminum. Pada beberapa wanita, butuh waktu hingga enam bulan untuk kembali haid.
"Di sisi lain, ovulasi dapat langsung terjadi dan tidak jarang wanita hamil tanpa mengalami menstruasi dulu setelah menghentikan pil KB," ucap Dr Polykov. Jadi, bila Anda tidak sedang mencoba hamil, pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain, seperti misalnya kondom.

2. Untuk pengguna IUD

IUD yang mengandung hormon progesteron biasanya bekerja secara lokal, atau hanya mempengaruhi rahim dan leher rahim (serviks). Jadi, setelah dicopot, sebagian besar efeknya langsung hilang.
ADVERTISEMENT

3. Untuk pengguna KB suntik

KB suntik merupakan salah satu kontrasepsi yang membutuhkan waktu cukup lama untuk keluar dari sistem tubuh, bahkan terkadang memakan waktu berbulan-bulan sejak suntikan terakhir. Untuk KB suntik, waktu paruhnya adalah 200-250 hari.
"Oleh karena itu, jika seseorang merencanakan untuk hamil, mungkin akan membutuhkan waktu 7-9 bulan setelah suntikan terakhir sebelum mereka berovulasi," jelas Johnson.
Ilustrasi beragam metode kontrasepsi Foto: Shutterstock

Setiap Wanita Bisa Berbeda-beda hingga Efek Obat pada Kontrasepsi Hilang

Selain metode KB itu sendiri, tubuh setiap individu juga bisa bereaksi berbeda saat menghentikan kontrasepsi. Salah satu faktor yang tak kalah penting adalah umur.
"Metabolisme tubuh biasanya melambat seiring bertambahnya usia. Jadi, seiring umur bertambah, tubuh kita membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses obat apa pun termasuk hormon. Artinya efeknya bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh," ungkap Dokter Kandungan Dr. Tiffany Woodus.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang juga bisa mempengaruhi adalah konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik. Sebab antibiotik bisa mengganggu metabolisme kontrasepsi hormonal jika dikonsumsi bersamaan.