Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berapa Suhu yang Paling Tepat untuk Menyimpan ASI Perah?
11 September 2018 12:49 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:22 WIB
ADVERTISEMENT
Saat ibu menyusui kembali bekerja atau melakukan aktivitas di luar rumah, ASI perah dapat memastuikan kebutuhan bayi dapat tetap terpenuhi. Memerah ASI juga diperlukan untuk mengosongkan payudara agar tak terasa penuh dan nyeri saat sedang tidak bersama bayi. ASI perah dapat disimpan untuk diberikan pada bayi saat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Namun terkain penyimpanan ASI perah, Anda perlu mengetahui cara penyimpanan yang benar, termasuk mengetahui berapa suhu yang paling tepat untuk menyimpan ASIP di suhu ruangan maupun dalam lemari pendingin.
“Masa simpan ASI perah segar adalah 4 sampai 6 jam di suhu kamar (19-26°C), 24 jam di dalam cooler box atau termos berisi es (15°C), atau 5 sampai 8 hari disimpan di bagian dalam rak pendingin kulkas rumah tangga (4°C),” ujar dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC saat dihubungi langsung oleh kumparanMOM.
Dokter Spesialis Anak yang juga seorang staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa ASI yang sudah diperah juga tidak boleh disimpan di pintu lemari es.
ADVERTISEMENT
“ASI perah tidak boleh disimpan di pintu lemari es, karena suhunya lebih tidak stabil. Kan kamu suka buka tutup pintu lemari es buat ambil sayur, minum atau lainnya. Jadi sekali di buka, pasti suhunya akan berubah. Dan kalau sering dibuka tutup, ya suhunya nggak akan stabil, ” tambahnya.
Dr.Wiyarni juga mengingatkan, ibu harus tetap memprioritaskan menyusui bayi langsung dari payudara dibandingkan dengan memberi bayi ASI Perah . Hal ini juga sangat penting untuk menjaga produksi ASI ibu dengan rangsangan hisapan bayi.
Maklum, seringkali ibu terlalu bersemangat 'menimbun' ASI Perah sebanyak-banyaknya, sampai 'lupa' menyusui bayinya secara langsung. "Bagi ibu, hisapan mulut bayi merangsang hormon-hormon yang berguna untuk produksi ASI dan pengalirannya, juga membuat perasaan ibu lebih bahagia, ikatan batin dengan bayi terjalin lebih erat,” tutur dr. Wiyarni.
ADVERTISEMENT
Menyusui secara langsung, kata dr. Wiyarni, juga dapat mengaktifkan berbagai respon neurosensorik terhadap stimulasi kontak kulit ibu-bayi, melatih regulasi lapar-kenyang secara otonom, dan imbal balik bonding dari bayi ke ibu. Tentu saja, kebaikan ini tidak bisa didapatkan oleh ibu atau bayi apabila menyusu dengan ASI perah .