news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berhubungan Seks saat Hamil, Apakah Berbahaya Bagi Janin?

4 Maret 2020 19:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seks saat hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seks saat hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa wanita, berhubungan seks saat hamil bisa jadi hal yang mengkhawatirkan. Mereka umumnya cemas, berhubungan seks bisa berpengaruh buruk pada kondisi kehamilan dan janin.
ADVERTISEMENT
Padahal jika kondisi kehamilan Anda tidak bermasalah, berhubungan seks saat hamil boleh dan aman saja dilakukan, dari trimester pertama hingga ketiga selama kantung ketuban belum pecah.
Lantas, bagaimana dengan janin? Apakah berhubungan seks bisa membahayakan atau menyakitinya?
Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
Moms, Anda juga tak perlu khawatir soal itu. Penetrasi saat berhubungan seks nyatanya tidak akan menyakiti janin. Mengutip WebMD, bayi di dalam kandungan aman, sebab dilindungi oleh otot rahim dan juga cairan ketuban.
Aleece Fosnight, PA-C, Konselor Kesehatan Seksual menegaskan bahwa penetrasi sama sekali tidak membayakan janin Anda. Janin aman selama Anda berhubungan intim, karena ia terlindungi.
"Selama penetrasi, rahim mungkin bergerak sedikit dan Anda merasakannya. Tapi jangan cemas, bayi itu sangat terlindungi dan memiliki sistem filter sendiri yang benar-benar selektif tentang apa yang bisa masuk dan keluar," kata Fosnight.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, berhubungan seks saat hamil memang bisa membuat Anda mengalami kontraksi. Bahkan, Anda bisa langsung merasakan kontraksi setelah orgasme, Moms. Pada sebagian wanita kontraksi tersebut bahkan dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih. Apakah hal itu aman?
Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
Moms, dilansir Fit Pregnancy, ibu hamil ternyata bisa mengalami orgasme yang jauh lebih intens saat bercinta. Sebab saat hamil, seluruh daerah genital dan panggul--termasuk rahim, juga ikut membesar dengan aliran darah lebih dari biasanya.
Ya, hal ini menyebabkan area vagina ibu hamil jauh lebih sensitif. Dengan kata lain, wanita hamil lebih mudah mencapai orgasme.
Orgasme yang intens ini membuat otak melepaskan oksitosin, yaitu hormon yang dilepaskan oleh otak wanita yang mendorong rahim untuk berkontraksi. Mengutip Just Parents, kontraksi yang terjadi selama ibu mengalami orgasme memang bisa menyebabkan janin merasakan sedikit tekanan.
ADVERTISEMENT
Namun Anda tak perlu khawatir, Moms, tekanan ini tidak memiliki efek negatif pada janin. Selain itu, janin juga tidak akan tahu atau memahami apa yang sedang terjadi.
Hubungan Seks saat Hamil Foto: Shutterstock
Oleh karenannya, Moms, saat Anda mengalami kontraksi akibat orgasme, janin mungkin hanya akan merasa seperti dipeluk sedikit. Itulah sebabnya, kenapa sesaat setelah orgasme ibu akan merasa janinnya lebih banyak bergerak atau menendang.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil sebaiknya menunda untuk berhubungan seks dengan pasangan. Misalnya saja, bila mengalami perdarahan, pecah ketuban, ancaman persalinan prematur, inkompetensi serviks, plasenta previa, punya riwayat persalinan prematur atau dilarang oleh dokter karena ada risiko lainnya.