Beri Bayi ASI dengan Metode Eping, Seberapa Sering Ibu Harus Memompa Payudara?

21 September 2021 17:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beri Bayi ASI dengan Metode Exclusive Pumping, Seberapa Sering Ibu Harus Memompa Payudara? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Beri Bayi ASI dengan Metode Exclusive Pumping, Seberapa Sering Ibu Harus Memompa Payudara? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Metode exclusive pumping atau Eping kerap jadi pilihan saat ibu menyusui menghadapi beberapa kondisi. Misalnya saat bayi mengalami masalah kesehatan atau harus dirawat di NICU, ibu harus bekerja atau menempuh pendidikan di luar kota hingga adanya trauma akibat pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Exclusive pumping atau Eping sendiri diartikan sebagai suatu kondisi ibu yang tidak bisa menyusui atau memberikan ASI secara langsung (direct breastfeeding) kepada bayi. Dalam penerapan Eping, ibu akan memompa atau memerah ASI dari payudara, untuk kemudian diberikan pada bayi dengan bantuan media seperti cup feeder, pipet, gelas sloki, atau sendok.
Selain menyediakan pompa payudara dan media atau alat untuk memberi bayi ASI, metode Eping juga menuntut ibu menyediakan komitmen waktu yang besar.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Memompa ASI untuk Jalani Eping

Waktu yang Dibutuhkan untuk Memompa ASI untuk Jalani Exclusive Pumping Foto: Shutterstock
Untuk memenuhi kebutuhan harian bayi, ibu butuh paling sedikit 120 menit waktu memompa payudara atau memerah ASI setiap hari. Hal ini dijelaskan oleh Amanda Glenn, konselor laktasi bersertifikat dalam laman edukasi Exclusive Pumping. Ia menyebut, perhitungan waktu tersebut belum termasuk waktu yang akan dihabiskan untuk memberi ASI perah pada bayi.
ADVERTISEMENT
Menurut Amanda, frekuensi memompa juga sangat memengaruhi produksi atau suplai ASI Anda. Sementara soal seberapa seringnya, dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau usia bayi, Moms.

Jadwal Memompa Payudara untuk Beri Bayi ASI dengan Metode Eping

Jadwal Memompa Payudara untuk Beri Bayi ASI dengan Metode Exclusive Pumping Foto: Shutterstock
Mengutip Healthline, untuk memberi bayi baru lahir ASI dengan metode Eping, ibu butuh memompa payudara setidaknya 8 hingga 10 kali per hari. Sebab, sesering ini lah bayi akan perlu diberi ASI.
Seiring bertambahnya usia bayi, frekuensi memompa dapat dikurangi. Selain karena kebutuhan ASI untuk bayi mulai berubah (misalnya karena sudah mulai diberi MPASI), jika ada ibu juga bisa lebih mengandalkan persediaan ASI perah yang disimpan.
Berikut contoh jadwal memompa payudara untuk beri bayi ASI dengan metode Eping sesuai usia:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi beri bayi ASI dengan metode Eping menggunakan gelas sloki Foto: Shutterstock
Bayi Baru Lahir
Memompa 8 hingga 9 kali dalam periode 24 jam. Misalnya pada jam 5 pagi, 7 pagi, 9 pagi, 11 pagi, 1 siang, 3 sore, 5 sore, 7 petang dan 12 malam.
Bayi Usia 3 Bulan
Memompa 5 hingga 6 kali per hari. Misalnya pada pukul 6 pagi, 10 pagi, 2 siang, 8 malam, dan 11 malam.
Bayi Usia 6 Bulan
Memompa 4 kali sehari pada pukul 6 pagi, 10 pagi, 2 siang dan 10 malam.

Yang Perlu Dipahami Bila Ingin Beri Bayi ASI dengan Metode Eping

Yang Perlu Dipahami Bila Ingin Beri Bayi ASI dengan Metode Exclusive Pumping Foto: Shutterstock
Ada hal penting yang perlu dipahami ibu tentang memberi bayi ASI dengan metode Eping. Ya Moms, Farahdibha Tenrilemba S.S., M.Kes., Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) , mengingatkan, menyusui bayi secara langsung (direct breastfeeding) tetap yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparanMOM, Senin (20/9), perempuan yang juga merupakan seorang konselor menyusui tersebut menjelaskan bahwa sejatinya, menyusui lebih dari sekadar memberi ASI atau makan pada bayi. Dengan menyusui bayi secara langsung, ada sangat banyak manfaat untuk bayi maupun ibu.
Itu lah kenapa, Farahdibha menyarankan agar sebisa mungkin bayi tetap disusui secara langsung. Bila metode exclusive pumping atau Eping dipilih karena suatu kondisi, usahakan lah untuk kembali menyusui bayi secara langsung bila kondisi dan tantangan telah berlalu atau dapat diatasi dan ibu bisa kembali bersama bayi.