Bernyanyi untuk Bayi Sangat Baik untuk Perkembangan Otaknya, Enggak Perlu Merdu!

20 November 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menggendong bayi di sisi kiri. Foto: zEdward_Indy/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menggendong bayi di sisi kiri. Foto: zEdward_Indy/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk berkomunikasi dengan bayi, salah satunya dengan bernyanyi. Biasanya, bernyanyi dilakukan untuk menenangkan bayi yang lagi rewel atau sebagai pengantar tidur agar ia terlelap.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sudahkah Anda tahu bahwa bernyanyi punya manfaat yang bisa lebih besar, dan bahkan membantu perkembangan bayi?
Ya Moms, sebuah studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ke-25 Cognitive Neuroscience Society menemukan bahwa lagu yang dinyanyikan kepadanya tidak hanya bermanfaat untuk menenangkan, baik bagi ibu dan bayi. Tetapi, juga dapat bermanfaat bagi perkembangan kognitif bayi. Khususnya, lagu-lagu yang dapat meningkatkan perhatian si kecil dan menunjukkan emosi positif terhadap orang yang sedang menyanyikan untuknya.
"Otak bayi harus mampu melacak (suara) pendengaran dengan cara yang prediktif untuk memahami musik," kata penulis studi dan peneliti pascadoktoral dari University of Toronto, Laura Cirelli, seperti dikutip dari Motherly.
"Musik adalah alat yang dapat kita gunakan untuk menyatukan orang-orang. Dan ini sudah bisa dimulai sejak masa bayi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Penelitian Dilakukan?

Untuk penelitian ini, tim peneliti yang dipimpin Cirelli menganalisis cara ibu bernyanyi terhadap bayi mereka. Tetapi, tujuan akhirnya berbeda: Menenangkan bayi yang rewel atau untuk bermain. Dengan lagu yang dinyanyikan adalah 'Twinkle Twinkle Little Star' berulang kali untuk bayi mereka, secara bergantian antara nada gembira dan nada menenangkan.
Ilustrasi bayi tertawa. Foto: sutlafk/Shutterstock
Para peneliti kemudian mengukur respons gairah ibu dan bayi melalui perilaku dan konduktansi kulit, atau fenomena ketika kulit menjadi 'saluran listrik' sementara sebagai respons terhadap rangsangan eksternal dan internal.
Dan hasilnya ditemukan adalah tingkat gairah menurun pada ibu dan bayi, ketika ibu menyanyikan lagu tersebut sebagai lagu pengantar tidur yang menenangkan. Namun, gairahnya akan meningkat pada ibu ketika mereka menggunakan nada yang lebih ceria saat bersenandung untuk bayi mereka. Di sisi lain, bayi akan lebih memperhatikan ibu mereka dan menunjukkan emosi lebih positif, tetapi memiliki tingkat gairah yang lebih stabil.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat hubungan antara ritme dan kemampuan berbahasa, perhatian, perkembangan, ketajaman, dan bahkan interaksi sosial," kata rekan penulis studi sekaligus ahli saraf kognitif dari University of Western Ontario, Jessica Grahn.
Temuan ini sebenarnya tidak mengejutkan, Moms. Karena sejumlah penelitian telah mengungkap manfaat bernyanyi untuk bayi terhadap perkembangannya. Begitu pun menambah bonding antara orang tua dan anak-anaknya.
Penelitian yang dilakukan Cirelli dan rekan-rekannya didasarkan pada penelitian sebelumnya yang mempelajari bagaimana musik dan nada dapat memengaruhi perilaku dan interaksi sosial. Misalnya, satu penelitian pada tahun 2015 di Annuals of the New York Academy of Sciences menemukan bahwa seseorang akan menjadi lebih terhubung secara sosial saat bergerak mengikuti alunan musik.
Kemudian, dua peneliti Harvard Medical School menemukan bahwa menyanyikan lagu pengantar tidur untuk bayi dianggap bisa membantu menenangkan bayi yang rewel atau menangis. Lagu-lagu yang ditujukan untuk bayi juga memungkinkan orang tua untuk memberi isyarat kepada si kecil bahwa ia bisa mendapat keamanan dan kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Yuk, jangan lupa rutin bernyanyi untuk bayi, sehingga ia akan mendapat manfaat jangka panjang bagi perkembangannya!