Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![uang sekolah anak Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1574062976/fov0osidwnrz7orxahib.jpg)
ADVERTISEMENT
Membayar uang pangkal sekolah anak jadi salah satu pengeluaran besar di akhir tahun untuk banyak orang tua. Pasalnya sejak akhir tahun, sekolah-sekolah swasta memang sudah membuka pendaftaran murid baru tahun ajaran berikutnya.
ADVERTISEMENT
Bicara soal uang pangkal, jumlahnya memang tidak sedikit. Bisa mencapai jutaan hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah tergantung sekolah yang jadi pilihan kita. Itulah kenapa, idealnya uang pangkal sekolah anak sudah disiapkan dari jauh-jauh hari, Moms.
Namun bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Kita belum punya dana yang cukup sementara batas waktu pembayaran uang pangkal sekolah anak sudah tiba? Apakah bijak bila kita menggunakan kartu kredit untuk melunasinya?
Menurut Perencana Keuangan Prita Ghozie, CEO dan Founder ZAP Finance, cara tersebut tidak disarankan. Ini karena adanya bunga yang cukup besar oleh pihak bank, yang malah bisa menambah berat beban Anda dan keluarga.
Bila belum ada dana simpanan itu, lebih baik orang tua menjual aset investasi. Dalam hal ini Anda bisa menggadai emas misalnya.
Bila investasi tak ada? Menurut Prita, lebih baik tidak memaksakan diri, Moms! Carilah sekolah lain yang lebih terjangkau atau daftarkan si kecil ke sekolah negeri.
“Sekolah negeri jauh lebih ekonomis. Orang tua harus paham situasi dan kemampuan finansialnya,” kata Prita.
ADVERTISEMENT
Prita menegaskan, mendaftarkan anak ke sekolah yang tidak sesuai dengan kondisi finansial kita sebagai orang tua justru akan menjadi beban finansial di masa depan.