Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Bikin Berat-Tinggi Badan Anak Seret, Ini Bedanya Stunting, Wasting, Underweight
28 Maret 2025 12:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Masalah berat badan dan tinggi badan anak yang seret selalu bikin orang tua cemas. Tidak sedikit yang khawatir pertumbuhan anak tidak sesuai kurva dan tertinggal dibandingkan anak-anak seusianya.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, penyebab berat badan dan tinggi badan tidak kunjung naik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya masalah pertumbuhan seperti stunting, wasting, dan underweight. Yuk, pahami apa perbedaan dan faktor penyebabnya, agar Anda lebih aware!
Apa Sih, Bedanya Stunting, Wasting, dan Underweight pada Anak?
Stunting
Menurut dokter spesialis anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi berkepanjangan. Atau juga bisa disebabkan oleh infeksi berulang yang dialami si kecil di 1.000 hari pertama kehidupannya.
"Umumnya, stunting ditandai dengan kondisi perawakan pendek di bawah rata-rata tinggi normal anak. Atau di bawah -2 standar deviasi kurva tinggi badan per usia," jelas dr. Reza kepada kumparanMOM.
Beberapa penyebab stunting pada anak, antara lain:
ADVERTISEMENT
Wasting
Sedangkan wasting adalah anak dengan gizi kurang, dengan proporsi berat badan terhadap tingginya sangat kurang atau berada di bawah rentang -2 standar deviasi pada kurva berat badan per tinggi badan.
"Wasting adalah malnutrisi akut dan penurunan zat besi yang baru-baru terjadi dan berlangsung secara cepat. Pada kondisi wasting, perawakan anak akan tampak kurus atau pun sangat kurus. Karena berat badan tidak sepadan dengan tinggi badan," tutur dokter yang praktik di Brawijaya Hospital Antasari itu.
Underweight
Bagaimana dengan underweight? Bisa dibilang, underweight adalah kondisi berat badan per usia anak di bawah rata-rata, yaitu -2 standar deviasi kurva berat badan per usia anak.
ADVERTISEMENT
Underweight terjadi karena kurangnya asupan gizi serta penyakit medis tertentu. Dan kondisi kurang berat badan bisa memengaruhi pertumbuhan lain pada anak, baik tulang, rambut, maupun kulit seseorang," tegas dr. Reza.
Anda bisa memperhatikan tanda-tanda anak mengalami underweight. Mulanya, anak akan tampak kurus. Tetapi, jika kondisi berat badan tidak kunjung naik yang berlangsung lama, maka bisa memengaruhi tinggi badan, sehingga menjadi stunting.
Oleh karena itu, dr. Reza mengingatkan agar memperhatikan tumbuh kembang anak tidak dilakukan dengan penilaian satu parameter saja. Tetapi, setidaknya perlu dilihat dari tiga parameter pertumbuhan.
"Bisa dilihat dari parameter berat badan per usia, tinggi badan per usia, atau pun berat badan per tinggi badan yang dinilai secara berkala," tutup dia.
ADVERTISEMENT