Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, proses menyusui tak selalu berjalan lancar sesuai harapan. Banyak ibu menyusui yang menemui hambatan atau masalah dalam memberikan ASI untuk bayinya. Bila hal ini terjadi, ke mana ibu dan bayi harus mencari bantuan?
Menurut Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Farahdibha Tenrilemba, ibu menyusui dapat menemui konselor laktasi di puskesmas, klinik atau rumah sakit tempat Anda bersalin.
Selain di puskesmas, klinik atau rumah sakit tempat bersalin, Anda juga bisa mendapat kunjungan konselor laktasi ke rumah dengan menghubungi sekretariat AIMI.
Yang perlu diingat, konseling dengan konselor laktasi bukanlah penyuluhan. Konseling laktasi juga tidak sama dengan kegiatan pengajaran atau pemberian nasihat. Konseling laktasi adalah komunikasi dua arah antara ibu menyusui dengan seorang konselor laktasi untuk mencapai keberhasilan menyusui.
ADVERTISEMENT
Apa Saja yang Dapat Dilakukan Konselor Menyusui?
Selain memberi konseling soal ASI kepada para calon ibu, konselor akan menjadi pendengar yang baik untuk ibu, membimbing ibu agar tahu masalah yang dialaminya, mempraktekkan keterampilan menyusui yang benar juga berdiskusi atau melakukan komunikasi dua arah.
Konselor juga akan dapat membantu ibu menemukan atau menyadari bila ada persepsi keliru yang selama ini mungkin dimilikinya tentang menyusui. Ini sangat penting Moms, sebab kesalahan persepsi tentang menyusui yang dimiliki calon ibu, ayah, juga keluarga atau lingkungan terdekat calon orang tua ini merupakan salah satu penyebab kegagalan menyusui.
Apa bedanya konsultan dan konselor menyusui?
Anda juga bisa mencari bantuan pada konsultan menyusui yang memiliki gelar gelar IBCLC. Apa bedanya konsultan dan konselor menyusui?
ADVERTISEMENT
Gelar IBCLC diberikan untuk seorang konsultan menyusui yang berasal dari kalangan medis dan telah memperoleh sertifikasi dari International Board of Lactation Consultant Examiners (IBLCE) atau Badan Internasional Penguji Konsultan Laktasi. Gelar IBCLC ini biasanya disematkan di belakang nama.
Dalam laman IBCLC dijelaskan, seorang konsultan menyusui telah mengikuti pendidikan dan memiliki banyak pengalaman seputar manajemen laktasi.
Sementara konselor menyusui adalah seseorang (baik dari kalangan medis maupun non-medis) yang telah mengikuti pelatihan konselor laktasi berdasarkan Modul 40 jam WHO.
Ya Moms, jika konsultan menyusui bisa membuka praktik klinis, tidak demikian dengan konselor menyusui. Meski begitu, jika Anda punya masalah menyusui, Anda boleh meminta pendapat konsultan atau konselor menyusui. Sebab, keduanya memiliki persamaan yaitu sama-sama akan membantu atau mendukung ibu untuk bisa menyusui bayi dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Berapa Kali Sebaiknya Ibu Menemui Konselor Menyusui?
Perlu diketahui, mencari bantuan untuk keberhasilan menyusui juga dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lho, Moms. Dalam laman resminya, IDAI bahkan menjelaskan bahwa keberhasilan menyusui selama 6 bulan secara eksklusif memerlukan minimal 7 kontak dengan konselor atau konsultan menyusui.
Dijelaskan lebih lanjut, dua kontak atau pertemuan yang pertama sebelum proses kelahiran, lima kontak setelah proses kelahiran dan dua kontak pada 1 dan 2 bulan setelah kelahiran. Dengan 7 kontak atau pertemuan ini, diharapkan ibu bisa lancar dan sukses menyusui bayinya.
Jadi jangan lupa, tanyakan pada rumah sakit tempat Anda akan bersalin, apakah mereka dapat menyediakan konselor dan atau konsultan menyusui untuk Anda. Atau hubungi Sekretariat AIMI di nomor 081294325526 (WA) pada hari Senin sampai Jum’at jam 10.00-17.00 WIB untuk mengatur jadwal konseling.
ADVERTISEMENT
----