Bius Lokal atau Bius Total, Mana yang Tepat untuk Anak Autisme saat Disunat?

23 Mei 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak dengan autisme  melakukan sunat. Foto: Irfan Adi Saputra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dengan autisme melakukan sunat. Foto: Irfan Adi Saputra
ADVERTISEMENT
Bagi orang tua yang memiliki anak dengan autisme dan mulai merencanakan untuk sunat, mungkin kini sedang mencari metode seperti apa yang tepat dilakukan kepada si kecil. Dengan kondisinya yang perlu perhatian khusus, tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik dan minim rasa sakit pada anak.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ketika hendak melakukan sunat, dokter akan menyuntikkan anestesi atau obat bius agar anak lebih tenang dan tidak memberontak. Namun, untuk kondisi anak dengan autisme, bius mana yang paling tepat, ya?

Kata Dokter soal Bius yang Tepat saat Sunat Bagi Anak Autisme

Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
Saat sunat atau khitan, ada dua anestesi yang bisa digunakan, yakni bius lokal dan total. Bius lokal diberikan dengan cara disuntik pada bagian yang hendak disunat, sehingga anak tidak bisa merasakan sakit atau nyeri hanya pada area tersebut. Sementara bius total akan membuat si kecil tidak sadarkan diri.
Menurut Dokter sekaligus Praktisi Khitan Gemuk, Estetis dan Khitan Modern, dr. Akhmad Fahrur Rhozy, orang tua perlu memahami bahwa tindakan sunat pasti akan meninggalkan rasa sakit pada anak. Dengan metode apa pun, si kecil akan merasakan sakit dengan toleransi yang berbeda-beda. Dan untuk anak autis, bius yang paling tepat adalah bius lokal.
ADVERTISEMENT
"Bius terbaik adalah bius lokal karena enggak punya side effect berkepanjangan. Bius sudah selesai, jadi enggak perlu dibangunkan lagi pasiennya. Itu kenapa saya bilang tidak ada efek yang ditimbulkan dalam jangka panjang dari bius lokal," ujar dr. Rhozy dalam acara diskusi 'Sunat untuk Anak dengan Autisme: Kapan Waktu yang Tepat?' yang diselenggarakan secara virtual oleh Yayasan MPATI, Jumat (20/5).
Meski saat ini ada bius yang diberikan dengan cara semprot, tapi dr. Rhozy menganggap bius disuntik masih menjadi opsi terbaik.
"Dengan jarum suntik kalau saya bilang paling baik, cuma dua kali tapi tepat sasarannya. Disimpulkan itu. Kedua, tetap paling nyaman bius lokal karena efek samping sangat minimal setelah pembiusan," jelasnya.
Di sisi lain, ia tidak menutup kemungkinan bius total tetap bisa dilakukan. Biasanya, cara ini diterapkan pada pasien anak autis yang sampai tantrum, dan akhirnya perlu dibius total agar proses sunat dapat lebih mudah dilakukan. Bius total cenderung memiliki efek samping lebih banyak seperti mual, muntah, tidak enak badan, terkejut, hingga linglung.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita enggak bisa penanganan di meja ruang operasi biasa ya sebaiknya bius tidur. Tapi tetap aja proses pembiusan itu akan tetap sama, anak dengan tantrum pun akan sama," tutup dr. Rhozy.