Metode Sunat yang Aman Bagi Anak dengan Autisme

22 Mei 2022 17:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semakin berkembangnya zaman, metode khitan atau sunat pada anak juga makin beragam. Selain metode konvensional atau sirkumsisi, kini sunat bisa menggunakan laser hingga klem. Namun, bagi orang tua yang memiliki anak dengan autisme, mana metode yang paling tepat?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, proses sunat bagi anak autis bisa jadi sedikit lebih sulit ketimbang anak pada umumnya. Tak jarang mereka jadi panik, rewel, hingga mengalami tantrum yang berujung sunat tidak jadi dilakukan. Akan berbahaya apabila sunat tetap dilakukan ketika si kecil sedang dalam kondisi tidak tenang.
Agar tidak salah langkah, simak penjelasan dokter terkait metode sunat mana yang paling tepat untuk anak dengan autisme.

Metode Sunat yang Tepat untuk Anak Autis

Ilustrasi sunat. Foto: Irfan Adi Saputra
Dokter sekaligus Praktisi Khitan Gemuk, Estetis dan Khitan Modern, dr. Akhmad Fahrur Rhozy, mengungkapkan metode yang paling aman bagi anak dengan autisme adalah konvensional. Dikutip dari laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), metode konvensional atau dikenal dengan sirkumsisi adalah metode bedah minor yang akan memotong kulit kulup penis menggunakan gunting ataupun pisau bedah. Metode yang satu ini hingga kini masih menjadi favorit pada tenaga medis profesional.
ADVERTISEMENT
"Metode apa sih yang paling nyaman? Otomatis untuk anak autisme ini, satu: cepat. Saya bilang metodenya harus cepat prosesnya, artinya cepat dan aman dari proses permulaan anestesi dan ketika sudah bebal, lakukan proses sunat itu dengan cepat. Kedua: aman, otomatis aman. Bagaimana enggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, trauma diamputasi dan lainnya," ujar dr. Rhozy dalam acara diskusi 'Sunat untuk Anak dengan Autisme: Kapan Waktu yang Tepat?' yang diselenggarakan secara virtual oleh Yayasan MPATI, Jumat (20/5).
Meski saat ini ada teknik sunat klem yang cukup populer dan diklaim memiliki banyak keunggulan, ternyata metode ini menurut dr. Rhozy tidak cocok untuk anak autisme.
Klem adalah sunat dengan memasukkan tabung ke kulup yang akan dipotong, kemudian dijepit dengan pengunci klamp. Setelah beberapa hari, tabung yang menempel pada penis itu lalu dicopot. Diklaim metode sunat yang satu ini bisa mengurangi resiko perdarahan dan tanpa disertai penjahitan sehingga lebih mudah dalam perawatan usai khitan.
Ilustrasi sunat anak laki-laki. Foto: Shutterstock
"Saya bilang paling nyaman enggak ada alat menempel. Kenapa? Kalau ketemu anak autisme yang tantrum, seumur hidup saya 6 tahun sunat modern, jadi ketarik. Jadi waktu itu masih metode lama, lalu diklem jadinya ditarik. Makanya yang tepat adalah paling aman, cepat, dan tidak ada alat menempel," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Senada, perintis Jakarta Ramah Autisme, Wardi Supardi, juga menyarankan orang tua lebih baik tidak memilih klem sebagai metode sunat bagi si kecil dengan kebutuhan khusus. Sebab, beberapa anak cenderung tidak nyaman dan justru bisa mempersulit proses penyembuhannya.
"Dengan menggunakan alat, ada yang nyaman dan enggak nyaman. Sebagian besar anak malah enggak nyaman dengan alat tambahan. Makanya gunakan metode sunat yang tidak ada alat yang menempel pada tubuhnya. Pakai klem, anak bisa cabut sendiri jadinya bengkak, proses penyembuhan lama. Anak jadi takut disunat, setelah itu enggak mau pegang alat di tubuhnya, selesai," tutup Wardi.
Jadi, bagi Anda yang punya anak dengan autisme, sudah terbayang ingin sunat dengan metode apa? Semoga penjelasan di atas bisa membantu ya, Moms!
ADVERTISEMENT