BKKBN Ungkap Alasan Bapak-bapak Masih Ogah KB Vasektomi: Dianggap Mirip Kebiri

15 Mei 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto: BKKBN
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Foto: BKKBN
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), mengungkapkan alasan kenapa vasektomi masih tidak diminati bapak-bapak di Indonesia. Vasektomi adalah kontrasepsi jangka panjang bagi pria dengan cara memutus penyaluran atau menghalangi sperma ke air mani saat suami berejakulasi.
ADVERTISEMENT
Rupanya, masih banyak suami yang beranggapan bahwa vasektomi itu seperti kebiri. Padahal, KB pria dengan vasektomi berbeda dengan kebiri, dan Hasto pun menjamin keamanannya.
"Vasektomi itu berbeda dengan kebiri. Kalau ada orang bilang kebiri, itu kan bahasa awam ya, kalau bahasa kedokteran, namanya kastrasi, testisnya diambil, atau testisnya dimatikan, sehingga orang itu tidak bisa memproduksi sperma. Barangkali kebiri yang dimaksud itu, karena di dunia kedokteran tidak mengenal istilah kebiri ya," ujar Hasto, seperti dikutip dari Antara.
Sedangkan, menurut Hasto, vasektomi hanya dilakukan dengan mengikat atau memotong saluran sperma. Sehingga, ketika spermanya keluar, tapi bibirnya tidak akan keluar.
"Sehingga kalau orang divasektomi keluar cairan (sperma), tetapi bibirnya tidak keluar. Cairan tetap keluar, tetapi bibirnya tidak keluar, sehingga akhirnya aman, nah itulah vasektomi," ucap Hasto.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hasto mengungkapkan adanya stigma lain yang menyebut bahwa laki-laki tidak bisa 'perkasa' lagi setelah menjalani vasektomi.
Hasto pun menekankan prosedur vasektomi tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, prosedur ini hampir 100 persen efektif dan sangat jarang menyebabkan kehamilan pada istri setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Kegagalan vasektomi pun sangat kecil, yakni 0,3 persen.
"Kegagalan itu selalu ada sebetulnya, karena (vasektomi) kan bisa diikat atau dipotong, dan kebanyakan sebetulnya dipotong, tetapi ada ikatannya juga. Jadi, kemungkinan kegagalan ada, tetapi kecil sekali, hanya 0,3 persen, itu artinya dari 1.000 yang vasektomi, yang gagal paling banyak tigalah, jadi kecil," ungkap Hasto.

Vasektomi Gratis, Dikasih Uang Istirahat Juga!

Ilustrasi Vasektomi untuk pria. Foto: stoatphoto/Shutterstock
Untuk mengurangi keraguan untuk vasektomi, BKKBN menyiapkan berbagai kemudahan bagi pria dan suami yang ingin menjalaninya. Misalnya, KB vasektomi diberikan secara gratis, bahkan mendapat uang istirahat.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini tidak hanya vasektomi, tubektomi (KB jangka panjang untuk perempuan) kita gratiskan. Jadi ayolah, teman-teman kalau ada yang sudah memenuhi syarat dan tertarik vasektomi, ayo kita vasektomi. Kalau biaya sendiri kan bisa Rp 2-3 juta, tetapi ini dibayar oleh pemerintah secara gratis," tegas Hasto.
Dikutip dari akun X BKKBN, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum menjalani vasektomi, yakni:
Ia juga menjelaskan ada tambahan dana untuk beristirahat bagi suami yang bersedia menjalani vasektomi.
ADVERTISEMENT
"Kemudian diberikan uang untuk istirahat tiga hari gitu ya, belum banyak sih, umumnya Rp300 ribu, itu untuk uang istirahat. Beberapa bupati atau wali kota di daerah tertentu bahkan kasih bonus, supaya sukses vasektomi dan peran pria itu menjadi lebih bagus," tuturnya.
Hasto pun berkaca pada pengalamannya ketika masih menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, DIY. Kala itu, ia bahkan sampai memberikan satu ekor kambing kepada pria yang bersedia di-vasektomi.
"Ada yang kasih bonus kambing, ada yang uang satu juta. Zaman saya jadi bupati, saya kasih kambing seharga satu juta, kalau sekarang mungkin enggak berani, seluruh Indonesia habis kambing banyak banget nanti, itu tergantung kepala daerah masing-masing saja, siapa tahu setelah itu tinggi pesertanya. Nah, inilah beberapa cara kami untuk supaya kampanye KB pria itu berhasil," papar dia.
ADVERTISEMENT
BKKBN juga sampai saat ini memiliki program motivator KB pria, yang bekerja sama dengan TNI, Polri, hingga pemangku kepentingan untuk menyukseskan vasektomi. Hasto pun menargetkan vasektomi di kabupaten/kota dalam waktu satu tahun bisa mencapai 100 orang.