Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bolehkah ASI Perah Disimpan Dalam Botol Kaca Bekas Minuman?
1 Oktober 2018 8:52 WIB
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:32 WIB
ADVERTISEMENT
Kini semakin semakin banyak ibu menyusui yang beraktivitas di luar rumah, sehingga memberikan ASI perah pun menjadi solusi agar kebutuhan nutrisi si kecil tetap terpenuhi meski Anda tidak bisa menyusui langsung.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam pilihan tempat untuk menyimpan ASI perah (ASIP), mulai dari kantung plastik khusus ASIP, botol plastik, ataupun botol kaca. Pada sebagian ibu yang tidak memiliki botol kaca khusus menyimpan ASI perah, mungkin saja menyimpannya di botol kaca bekas minuman kemasan.
Namun, amankah sebenarnya menyimpan ASI perah di botol bekas minuman kemasan?
“Sebenarnya ya boleh saja disimpan ke botol kaca bekas minuman atau vitamin, asalkan botolnya harus bersih dan steril terlebih dahulu,” ujar dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok, saat diwawancarai oleh kumparanMOM.
Agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, ibu wajib melakukan sterilisasi botol kaca atau wadah penampung ASI perah yang hendak digunakan. Anda bisa menggunakan alat sterilisasi botol ASI untuk mensterilkan botol. Jika Anda tidak memiliki alat tersebut, Anda bisa merebus botol dalam air panas mendidih sekitar lima sampai sepuluh menit. Kemudian, keringkan menggunakan handuk bersih (tidak boleh handuk bekas tangan atau mengelap piring ya, Moms).
ADVERTISEMENT
Sebaiknya Anda mengisinya tidak lebih dari tiga per empat volume botol. Tujuannya, untuk menghindari tutupnya terbuka atau botol pecah, saat volume ASI perah naik ketika dibekukan. Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebaiknya sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol saat mengisi ASIP, untuk memberi ruang volume ASI yang meningkat saat dibekukan.
Jadi yang penting, pastikan Anda mensteril botol kaca tersebut dan menutupnya dengan rapat untuk mencegah masuknya bakteri.