Bolehkah Balita Tidur Pakai Bantal?

5 Januari 2024 15:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bolehkah Balita Tidur Pakai Bantal? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bolehkah Balita Tidur Pakai Bantal? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perlengkapan tidur seperti bantal, guling, hingga selimut kurang disarankan untuk dipakai oleh bayi. Sebab, dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) pada bayi saat tidur dikelilingi perlengkapan tidur.
ADVERTISEMENT
Setelah usianya bertambah, secara bertahap orang tua bisa memperkenalkan perlengkapan tidur dengan harapan si kecil bisa lebih nyaman. Setelah berusia satu tahun, risiko SIDS pada balita pun sudah berkurang drastis.
Pada tahap usia balita, Anda akan mulai memperhatikan ia akan lebih banyak bergerak dibandingkan sebelumnya. Sehingga, Anda perlu melakukan beberapa perubahan pada tempat tidur hingga pakaian yang dikenakan agar tetap aman.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa perkembangan setiap anak di antara usia 1 dan 2 tahun bisa berbeda-beda. Termasuk sudah perlu atau tidak mereka menambahkan bantal pada tempat tidurnya.

Jadi, Bolehkah Anak Balita Menggunakan Bantal?

Sebagai orang tua, hal paling penting untuk dipahami adalah usia yang ideal anak sudah bisa menggunakan bantal. WebMD melansir, American Academy of Pediatrics (AAP) sendiri tidak menyarankan banyak digunakan pada anak-anak di bawah usia dua tahun.
ADVERTISEMENT
Saat masa peralihan dari crib ke tempat tidur sendiri, balita sudah boleh menggunakan bantal dan perlengkapan tidur lainnya dengan aman. Risiko SIDS pada balita sudah sangat berkurang saat mereka tidur pada kasur mereka sendiri.
Ilustrasi anak balita tidur dengan posisi aneh. Foto: Shutterstock
Namun, Anda perlu mempertimbangkan agar tidak memberikan bantal dengan standar untuk orang dewasa, karena mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Bantal yang diberikan harus berukuran kecil, tipis, dan kokoh.
"Saat Anda memutuskan balita Anda siap untuk diberi bantal, maka ingatlah bahwa bantal yang besar dan empuk mungkin tidak pas," kata Dokter Anak sekaligus CEO Happiest Baby, Harvey Karp, MD, FAAP, seperti dikutip dari Very Well Family.
Ingatlah juga bahwa tidak perlu terburu-buru memberikan bantal pada anak balita. Faktanya, semakin lama mereka tidak menggunakan bantal, maka manfaatnya juga semakin baik. Dan faktanya, menurut Dr. Karp, banyak anak-anak kecil bisa tidur nyenyak tanpa bantal.
ADVERTISEMENT
"Saya merekomendasikan anak kecil hanya tidur menggunakan selimut setelah usia 1-2 tahun, dan tunggulah untuk menggunakan bantal sampai anak pindah ke tempat tidurnya sendiri. Mungkin di usia tiga tahun atau setelahnya," tutur Karp.
Balita tidur menggunakan bantal pun tetap memiliki beberapa manfaat kok, Moms! Misalnya, bantal yang kokoh dapat membantu perkembangan leher si kecil, dan dapat mendukung kesejajaran tulang belakang yang tepat. Maka dari itu, pilihlah bantal yang kokoh. Karena bantal yang empuk dan besar tidak membantu sebagai penyangga leher yang tepat, dan justru dapat membebani tulang belakang.
Tidur dengan bantal juga mungkin dapat meningkatkan kenyamanan anak selama tidur. Akan tetapi, bila anak sudah terbiasa tidur tanpa bantal, bisa jadi itulah posisi yang paling nyaman untuknya.
ADVERTISEMENT
Pilihlah juga bantal berbahan hipoalergenik untuk balita, karena dapat mengurangi reaksi alergi atau ruam. Dan jangan lupa rutin mengganti sarung bantal beberapa minggu sekali untuk mengurangi risiko alergi.