Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir What To Expect, kebutuhan asupan protein bagi ibu hamil sebanyak 71 gram pada trimester pertama. Kemudian ditambah batasnya hingga 90-100 gram sehari pada trimester kedua dan ketiga.
Namun, saat ini banyak beredar protein dalam bentuk bubuk di pasaran. Bubuk protein ini bisa mengandung berbagai bahan seperti telur, susu, kedelai, kentang, kacang polong, hingga nasi yang dibuat menjadi bubuk. Bagi orang yang sedang tidak hamil, bubuk ini bisa membantu mengatur konsumsi protein saat sedang diet atau membentuk tubuh. Namun, bagaimana apabila dikonsumsi ibu hamil?
Ibu Hamil Konsumsi Bubuk Protein, Aman Enggak Ya?
Meskipun bubuk protein bisa menjadi sumber protein murni yang baik, ternyata ini tidak sepenuhnya aman untuk ibu hamil, Moms. Sebab, mengutip Healthline, bubuk ini bisa saja telah mengandung bahan kimia, pemanis, atau perasa buatan yang bisa berbahaya pada diri sendiri dan janin.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa risiko yang bisa dialami ibu hamil apabila mengonsumsi bubuk protein. Misalnya, apabila terlalu banyak protein selama kehamilan dapat membuat pertumbuhan janin lebih lambat. Selain itu, jika ibu hamil diet protein tinggi dan rendah karbohidrat maka berisiko tinggi terkena diabetes gestasional.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sendiri memasukkan bubuk protein sebagai suplemen makanan. Namun, tidak semua suplemen aman bagi ibu hamil, karena beberapa produsen menambahkan bahan-bahan aditif yang bisa berbahaya apabila dikonsumsi selama kehamilan. Banyak juga bubuk protein mengandung pemanis buatan yang dapat membuat berat badan ibu hamil berlebih serta mengalami peningkatan kadar gula darah.
Tak hanya itu, dikutip dari Being The Parent, beberapa bubuk protein bisa mengembangkan berbagai alergi makanan secara tiba-tiba. Apalagi jika Anda memiliki alergi susu atau tidak toleran laktosa, maka bubuk ini tidak disarankan untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Jadi, bubuk protein tidak dirancang untuk menggantikan makanan ya, Moms. Anda dapat memilih sumber makanan utuh yang kaya akan protein untuk dijadikan lauk, seperti daging-dagingan, makanan laut (ikan, udang, kerang, dll), susu, kacang-kacangan, biji-bijian, hingga telur. Apabila masih ragu untuk mengonsumsi berbagai macam protein yang beredar di pasaran, ada baiknya konsultasikan dengan dokter gizi.