Botol ASI Perah Tidak Tertutup Rapat, Haruskah Dibuang?

30 September 2018 11:51 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI perah Sedikit Karena Teror Ukuran di Botol (Foto: Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
ASI perah Sedikit Karena Teror Ukuran di Botol (Foto: Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Memberikan ASI Perah alias ASIP memang jadi alternatif, ketika Anda tidak bisa menyusui bayi secara langsung setiap saat. Namun, terlepas Anda mesti meninggalkan anak dalam waktu lama, semisal pergi ke kantor atau tidak, kegiatan memerah ASI secara rutin juga diperlukan, Moms. Gunanya untuk mengosongkan payudara Anda agar tidak terasa sakit dan nyeri.
ADVERTISEMENT
Rutin memerah ASI juga membuat produksi ASI stabil dan melimpah, sebab prinsip produksi ASI yang supply and demand. Maksudnya, produksi ASI mengikuti kebutuhan bayi. Semakin sering ASI dirangsang keluar, maka semakin banyak pula produksi ASI.
Yang perlu Anda ingat, cara menyimpan ASI yang telah diperah tidak bisa dilakukan secara sembarang. Penyimpanan ASI perah di kulkas biasanya menggunakan plastik atau botol yang ditutup dengan rapat.
Meski begitu, masih banyak orang tua yang mungkin tak sengaja lalai dan membuat botol tidak tertutup dengan rapat.
Ilustrasi ASI Perah yang dikeluarkan dengan tangan (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI Perah yang dikeluarkan dengan tangan (Foto: Unsplash)
“Botol penyimpanan ASI Perah yang tidak tertutup dengan rapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri dan zat-zat lainnya,” terang dr. Galih Linggar Astu SpA dari Brawijaya Hospital, Depok, saat diwawancarai kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bila kejadian ini menimpa Anda maka tidak perlu buru-buru membuang ASIP Anda.
“Nggak perlu buru-buru buang ASI perahnya. Jika warnanya, bau dan rasanya tidak berubah, maka nggak perlu dibuang, ” tambahnya.
Cara mengenali ASI perah Anda telah terkontaminasi atau tidak, cobalah dengan mencium aroma dan mencicipi ASI tepat seusai diperah dan sebelum Anda menyimpannya. Lalu cicipi lagi, setelah beberapa jam ASI perah disimpan. Bila Anda menemukan rasa dan bau yang berbeda, maka ada kemungkinan besar, ASI perah telah terkontaminasi jamur atau bakteri. Namun penting untuk diingat bahwa rasa, bau dan warna ASI setiap ibu itu bisa berbeda-beda. Bahkan, rasa, bau dan warna ASI dari satu payudara dengan payudara lainnya pun memiliki variasi di tiap waktunya.
ADVERTISEMENT
Karena perbedaan rasa, bau dan warna inilah Anda tidak dapat membandingkan kondisi ASI perah Anda dengan milik orang lain.