Budayakan Pamit pada Anak Sebelum Pergi, Ini Manfaatnya

19 Agustus 2018 21:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pamit pada anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pamit pada anak (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Menjelang usia satu tahun, bayi biasanya memiliki separation anxiety atau rasa kecemasan saat berpisah dari orang tuanya. Nah, kecemasan ini bisa perlahan dikurangi lewat pamit pada anak tiap Anda hendak pergi atau ingin menitipkannya pada orang lain.
ADVERTISEMENT
Hal itu dipaparkan oleh Vera Itabiliana, Psi., Psikolog Anak dan Keluarga. Vera mengatakan pamit sangat penting dalam latihan berpisah. Ibu yang pamit tiap meninggalkan anaknya sementara waktu akan membangun kepercayaan pada diri si kecil.
“Pastikan kita pamit saat meninggalkan anak. Sebab kalau dibohongi, anak akan merasa enggak aman. Tapi kalau kita pamit lalu bilang ‘tuh kan mama pulang’, berarti kita membangun kepercayaan dia,” jelas Vera saat ditemui di peluncuran Cinemaxx Junior Pluit Village, Jakarta pada Rabu (15/8).
Selain pamitan, berpisah dari anak juga butuh latihan. Jangan memaksa meninggalkan anak pada orang lain karena bisa menimbulkan trauma. Alhasil, si kecil semakin tidak percaya pada ibu dan makin susah untuk ditinggal.
Ilustrasi pamit pada anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pamit pada anak (Foto: Shutterstock)
Latihan berpisah, menurut Vera, sebaiknya dilakukan bertahap untuk membiasakan anak.
ADVERTISEMENT
“Bisa dimulai dari berada satu ruangan tapi ibu melakukan aktivitas yang berbeda dengan anak. Lalu pelan-pelan ditinggal beda ruangan. Misalnya anak main di kamar, ibu di dapur. Lalu anak mulai bisa ditinggal 5 menit, 30 menit, ke minimarket atau warung dekat rumah. Dan tetap harus pamit,” tambah Vera.
Latihan berpisah ini bisa dilakukan saat balita berusia 3 tahun atau sebelumnya. Sebab, pada usia 3 tahun anak sudah punya kebutuhan untuk berkontak sosial lebih besar daripada saat bayi. Mereka sudah punya keinginan untuk bermain dengan orang lain selain orang tua. Oleh karena itu, 3 tahun adalah usia yang tepat untuk mulai meninggalkan anak di kelompok bermain atau play group.
Ilustrasi balita bermain sendiri (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita bermain sendiri (Foto: Shutterstock)
Latihan kemandirian juga bisa dijadikan cara untuk menghadapi anak yang susah ditinggal selain lewat pamitan. Sebab anak yang susah ditinggal biasanya merasa tidak mampu jika jauh dari orangtuanya.
ADVERTISEMENT
“Mereka merasa perlu dibantu dan dijaga tiap saat. Nah ini perlu kita latih kemandiriannya. Mulai dari latihan makan sendiri, ganti baju sendiri. Sehingga perlahan ia terbiasa untuk mengandalkan diri sendiri dan enggak takut ditinggal,” tutup Vera.
Jadi, yuk biasakan budaya pamit pada anak saat akan meninggalkannya, Moms.