news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Agar Bisa Menyusui Kembali Setelah Sempat Berhenti

7 Agustus 2020 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayinya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menyusui lebih dari sekadar memberi ASI. Saat menyusui terjadi interaksi dan kedekatan antara ibu dan bayi yang sangat istimewa. Proses menyusui pun jadi pengalaman yang begitu berharga.
ADVERTISEMENT
Tak heran bila banyak ibu merasa sedih bila karena berbagai alasan dan kondisi harus berhenti menyusui bayinya. Apalagi, bila si kecil belum berusia 2 tahun saat proses menyusui terhenti.
Begitu sedihnya, beberapa ibu bahkan mengaku perasaan saat harus berhenti menyusui melebihi patah hati! Apakah Anda mengalaminya juga, Moms?
Bila ya, jangan berkecil hati atau patah semangat! Ada kok, cara agar bisa menyusui kembali setelah sempat berhenti. Yaitu dengan teknik relaktasi. Seperti apa?
Ilustrasi Ibu dan bayi mencoba teknik relaktasi Foto: Pixabay

Relaktasi untuk Bisa Menyusui Kembali

Relaktasi adalah praktik menyusui secara langsung kembali, jika sebelumnya sempat berhenti. Teknik relaktasi juga bisa digunakan untuk meningkatkan kuantitas ASI.
Mengutip La Leche Leage Internasional, Anda bisa memulai relaktasi dengan sesering mungkin menempelkan si kecil pada payudara Anda guna memancing ASI keluar kembali. Hal tersebut juga memicu si kecil untuk mengisap puting Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda harus tekun dan sering-sering memompa payudara, Moms. Untuk relatkasi, disarankan Anda memompa payudara setidaknya 8 atau 12 kali per hari selama 20 - 30 menit, termasuk di malam hari hingga produksi ASI lancar kembali.
Jadi perlu diingat, melakukan relaktasi memang dibutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam menjalankannya. Namun hasilnya tentu membawa banyak manfaat bagi si kecil maupun Anda sendiri.
ilustrasi ibu menyusui di tengah pandemi Foto: Shutterstock

Relaktasi di Masa Pandemi

Melakukan relaktasi juga sangat tepat bila dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang ini lho, Moms.
Sebab menurut dr. Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, banyak ibu yang dapat bekerja dari rumah selama pandemi sehingga bisa menyusui kembali si kecil dengan durasi waktu yang sering.
ADVERTISEMENT
"Malah enak, sekarang enggak usah mikirin pumping. Harus rajin menyusui langsung untuk meningkatkan ASI," ujar dr. Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, saat dihubungi kumparanMOM belum lama ini.
ustrasi ibu menyusui bersama konsultan laktasi. Foto: Shutter Stock
Dr Yohmi juga mengingatkan, bila produksi ASI sudah lancar, Anda bisa mulai menyetok stok ASIP. Tujuannya agar ketika kelak kembali bekerja di kantor, Anda sudah memiliki stok ASI perah yang cukup di kulkas.
"Kalau sudah penuh boleh dipompa untuk release biar nggak sakit, sekalian nyetok. Atau kalau satu payudara sudah diisap dan sudah cukup kenyang bayinya tapi payudara sebelah sudah penuh, boleh dipompa," jelasnya.
Apalagi?
dr.Yohmi mengingatkan agar selama melakukan relaktasi, ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan ASI. Misal saja daun katuk, bayam, kacang-kacangan dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ini lebih baik daripada mengkonsumsi suplemen yang bisa memicu produksi ASI, Moms. Namun bila tetap ingin mengkonsumsi suplemen, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau konselor menyusui terlebih dahulu. Selamat mencoba!
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!