Cara Atasi Kejenuhan Anak selama Masa Pandemi

27 Desember 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu memeluk anak PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu memeluk anak PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berada di rumah dan mengurangi aktivitas di luar masih jadi cara terbaik yang bisa Anda dan anak lakukan untuk mencegah penularan virus corona. Meskipun aman, tetapi rasa bosan dan jenuh di rumah pun tidak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bukan hanya Anda yang merasakan kejenuhan, sebab hal ini juga merupakan sesuatu yang sulit bagi si kecil. Itu karena, anak tidak bisa bebas ke luar rumah dan bermain bersama teman-temannya seperti dahulu.
Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kebosanannya adalah dengan bermain. Mungkin selama beberapa bulan ini, Anda sudah melakukan berbagai cara demi mengatasi rasa jenuhnya. Namun tetap saja, si kecil masih sering mengeluh bosan dan rasanya ingin mengurangi sesi bermain bersama anak.
Lantas, bagaimana caranya mengatasi rasa bosan si kecil?

Sediakan Waktu 30 Menit untuk Bermain dengan Anak

ibu dan anak di rumah Foto: Shutterstock
Meski Anda dan anak juga jenuh, namun dari sisi psikologi anak, Anda perlu mengingat bahwa si kecil memiliki otak yang masih dalam perkembangan. Sehingga, pikirkan lagi untuk mengurangi waktu bermainnya ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Bila diibaratkan, otak si kecil adalah spons yang menyerap apa saja dari yang dilihat dan yang dipelajarinya. Psikolog anak Anastasia Satriyo, M.Psi, Psi, mengatakan justru orang tua perlu menambahkan waktu bermain dengan anak.
"Kadang kita bingung harus bagaimana ya mainnya? Dari perspektif psikologi, hanya dibutuhkan 30 menit main berkualitas bersama orang tua dan anak, sisanya kita bisa beraktivitas seperti biasa untuk pekerjaan, membereskan rumah, atau anak boleh bermain sendiri," ujar Anastasia dalam acara Ayo Main: Inspirasi Ciptakan Momen Main Seru Bersama Anak beberapa waktu lalu.
Ia juga menambahkan, 30 menit tersebut harus diisi dengan bermain. Mulai dari permainan fisik dan bisa juga dengan soft toys. Itu akan sangat membantu kesehatan mental anak di masa pandemi ini. Walaupun memang tidak ideal berdasarkan anjuran psikologi, tapi yang terpenting masih bisa bertahan selama pandemi ini, Moms.
ADVERTISEMENT

Orang Tua Juga Harus Tahu Pentingnya Bermain untuk Anak

Ilustrasi ibu dan anak sedang bermain di dalam rumah. Foto: Shutterstock
Sebelum bermain dengan anak, orang tua harus tahu dulu manfaat dan mengapa kita harus menemani si kecil untuk bermain. Anastasia menjelaskan, bahwa otak anak-anak berkembang lewat bermain, sehingga Anda tidak bisa menyuruhnya melakukan sesuatu berulang-ulang atau bahkan belajar sebelum bermain.
"Anak itu perlu dikembangkan dulu otak area emosinya atau emotional brain, baru atasnya tuh reasoning brain atau otak berpikir. Ini terjadi pada 10 tahun kehidupan anak, jadi ini tidak cuma anak 5 tahun ke bawah. Sehingga ketika kita tahu caranya menstimulasi, kesehatan mental dan kepercayaan dirinya pun akan berkembang," kata psikolog yang juga berpraktik di Klinik Jakarta Child Development Center.
Selain itu, bila Anda punya manajemen waktu yang baik, 30 menit bermain dengan anak sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, Moms. Tapi memang disarankan orang tua sudah bisa melepaskan diri dari gadget ketika bermain dengan anak dan tidak mengurus pekerjaan atau melakukan aktivitas lainnya yang bisa mendistraksi.
ADVERTISEMENT
"Sebab anak-anak itu kan peka sekali. Jadi anak-anak perlu diberikan atensi kalau tidak bisa ideal, 30 menit setiap hari dirasa berat, tidak apa-apa juga bisa 2-3 hari sekali atau weekend. Tapi jangan sampai 1 minggu atau 1 bulan sekali ya," pungkas Anastasia.