news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Atasi Mastitis pada Ibu Menyusui Seperti yang Dialami Tasya Kamila

2 Februari 2023 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tasya Kamila. Foto: Instagram.com/tasyakamila
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila. Foto: Instagram.com/tasyakamila
ADVERTISEMENT
Bisa menyusui bayi dengan lancar menjadi harapan semua ibu. Sayangnya, setiap ibu mungkin mengalami tantangan dan hambatan masing-masing di masa pemberian ASI pada si kecil. Nah Moms, hal ini juga sedang dialami ibu dua anak, Tasya Kamila.
ADVERTISEMENT
Ya, Tasya ternyata mengalami mastitis di tengah momen menyusui anak keduanya. Lewat unggahan Instagram story, Tasya mengaku mengalami demam tinggi hingga 40,2 derajat celcius karena mastitis.
Unggahan Tasya Kamila soal mastitis yang dialaminya. Foto: Instagram/@tasyakamila
“Baru kali ini ngerasain mastitis. Tadi udah konsul ke dokter laktasi, alhamdulillah gak jadi perlu ke dokter bedah karena gak sampe abses. Jadi sekarang aku cuma perlu minum anti radang + penurun demam aja,” tulis Tasya dalam story-nya.
Ya Moms, mastitis termasuk masalah yang umum dialami ibu menyusui. Mayo Clinic melansir, mastitis merupakan peradangan atau infeksi pada jaringan payudara yang disebabkan oleh masuknya bakteri –sering kali dari mulut bayi ke dalam saluran ASI melalui celah-celah sempit pada puting.
Lantas, bagaimana cara mengatasi mastitis pada ibu menyusui?
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui

Ilustrasi mastitis pada ibu menyusui. Foto: Alona Siniehina/Shutterstock
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kondisi mastitis bisa menurunkan produksi ASI dan membuat beberapa ibu jadi berhenti menyusui. Ibu yang menderita mastitis akan mengalami gejala seperti, payudara kemerahan dan terasa panas, nyeri saat payudara ditekan, munculnya benjolan keras di payudara, dan flu yang disertai demam hingga ngilu di seluruh tubuh.
Kondisi ini sangat membuat ibu merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk menyusui dengan maksimal. Oleh karenanya, pengobatan mastitis harus segera dilakukan untuk mencegah kondisi semakin parah hingga menimbulkan abses.
Pada kasus yang ringan, ibu perlu menyusui bayi lebih sering untuk mempercepat pengosongan payudara. Bila perlu, Anda juga bisa memerah ASI setiap dua jam sekali. Selain itu, cobalah untuk mengompres payudara atau mandi dengan air hangat untuk meredakan nyeri.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan dokter laktasi agar Anda mendapatkan perawatan lebih baik. Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengatasi nyeri. Penting juga untuk rutin memijat payudara, istirahat cukup, perbanyak asupan cairan, dan konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang ya, Moms.
ilustrasi ibu menyusui dengan payudara membatu Foto: Shutterstock
Bagaimana jika sudah sampai abses?
Jika sudah terkena abses dokter akan melakukan rangkaian tindakan bedah untuk mengeluarkan cairan nanah dari benjolan payudara. Operasi bedah bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti disedot pakai jarum, membuat sayatan kecil di kulit, atau pemasangan karet. Setelah dikeringkan, ibu masih harus melakukan pembersihan dan pengeringan rutin pada rongga abses. Dokter juga akan memberikan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, mengingat mastitis bisa saja berkembang menjadi abses, sangat penting bagi Anda untuk mencegah kondisi tersebut. Cara sederhananya adalah dengan memberikan ASI secara teratur untuk mengosongkan payudara. Kemudian perahlah ASI sesekali saat tidak menyusui. Pastikan juga teknik menyusui sudah tepat dan bayi melakukan pelekatan dengan baik pada payudara Anda.