Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Cara Bantu Anak Hadapi Perasaan Marah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika anak marah dan kesal terhadap sesuatu, ia mungkin bingung kenapa bisa merasakannya. Inilah pentingnya kehadiran orang tua untuk mendampingi anak agar ia bisa memvalidasi dan menghadapi perasaannya. Lantas, bagaimana caranya, ya?
Kata Ahli soal Cara Bantu Anak Hadapi Perasaan Marah
Kemarahan adalah perasaan jengkel dan tidak senang yang muncul sebagai respons atas rangsangan. Misalnya, anak-anak merasa marah dan frustasi ketika mainannya direbut atau waktu bermainnya telah habis.
“Bagi seorang anak yang belum belajar bagaimana mengatur emosi, marah adalah reaksi alami langsung terhadap rasa frustasi yang dialaminya,” ungkap psikolog klinis di Long Island, New York, Jaclyn Shlisky, Psy.D, seperti dikutip dari Parents.
Alih-alih menegur anak karena kemarahannya tampak tidak jelas, sebaiknya bantu ia untuk memvalidasi emosinya ya, Moms. Menurut terapis perilaku di Harstein Psychological Services Center, New York, Jaime Gleicher, orang tua perlu mulai dengan mengenali perasaan anak dengan mengatakan “sepertinya kakak marah banget ya sama adik” atau “ibu mengerti adik pasti kesal ya sama kakak.”
ADVERTISEMENT
Setelah itu, jelaskan arti perasaan marahnya dengan bahasa sederhana yang bisa dimengerti si kecil.
“Katakan, kadang-kadang beberapa hal tidak berjalan seperti yang kita inginkan dan itu membuat kita merasa marah atau kesal, nak. Kemudian, ajari mereka agar bisa mengekspresikan diri saat perasaan itu muncul,” jelas Jaime.
Moms, kemarahan adalah emosi yang tidak bisa dipahami anak-anak, sehingga mereka membutuhkan Anda sebagai orang tuanya untuk menjelaskan arti perasaannya. Nah, yang bisa dilakukan adalah membangun kosakata emosional pada anak sejak dini.
“Mereka membutuhkan kata-kata untuk diasosiasikan dengan perasaan, sehingga mereka dapat menggunakannya untuk bereaksi. Misalnya dengan menanyakan perasaannya lebih dulu saat tiba-tiba marah, dengan begitu kita bisa tahu asal kemarahan dan emosinya akan mengarah ke mana,” lanjut Jaime.
ADVERTISEMENT
Beri tahu anak bahwa tidak apa-apa jika ia merasa marah, karena pada dasarnya manusia memang memiliki banyak perasaan. Katakan juga bahwa emosi yang dirasakannya tidak akan bertahan lama, jadi ambillah sebanyak waktu yang diperlukan untuk melepaskan frustasinya.
Ya Moms, biarkan anak meluapkan emosinya tanpa intervensi apa pun dan ketika sudah tenang, baru ajak berdiskusi tentang permasalahannya.