Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penyebab tantrum sendiri bisa beragam. Bisa karena anak lapar, tidak memahami emosinya, membutuhkan perhatian Anda, menginginkan sesuatu hal tetapi tak bisa memilikinya, dan ketika ia tidak menyukai instruksi yang Anda minta.
Lantas, jika anak tantrum saat keinginannya tidak dituruti, haruskah orang tua mengalah?
Moms, mengalah dan memberikan apa yang anak minta saat si kecil tantrum mungkin memang akan cepat meredakan gejolak emosinya. Namun, hal itu bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Psikolog dari Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, M.Psi, Psi, mengatakan orang tua sebaiknya konsisten dengan jawaban yang sudah diberikan. Misalnya, jika orang tua tidak menyetujui keinginan anak, maka jangan mengubah pernyataan itu, sekalipun anak tantrum.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya (jawaban) tidak berubah ketika anak tantrum. Karena jika ini jadi pola berulang, maka anak akan belajar seperti 'nangis aja lebih lama atau kencang, nanti mama atau papa juga mengalah," kata Orissa saat dihubungi kumparanMOM, Jumat (13/11).
Alih-alih menuruti keinginan anak saat tantrum, Orissa menambahkan, orang tua sebaiknya membantu anaknya menenangkan diri. Misalnya dengan cara memberitahu bahwa Anda memahami keinginannya, namun ada batas yang harus anak patuhi.
Sebisa mungkin, cobalah untuk tidak terpancing emosi saat anak sedang mengamuk. Hindari pula memberi ancaman atau justru memarahi anak ketika sedang tantrum, karena hal itu justru akan membuat situasi semakin buruk.
"Caranya bukan dengan ancaman atau memarahi anak, tapi bisa dengan cara dipeluk, ditepuk-tepuk tangannya, diberikan waktu untuk menangis untuk meluapkan emosi. Tapi tetap, jangan memberikan penyebab tantrum anak. Mungkin itu solusi instan, tapi itu berdampak negatif untuk jangka panjangnya," tutup Orissa.
ADVERTISEMENT